Mako Brimob Rusuh, Adik Teroris Bom Bali Minta Polisi Tak Emosi

  • Rabu, 09 Mei 2018 - 16:41:59 WIB | Di Baca : 9197 Kali

SeRiau - Polisi diminta tetap mengedepankan pendekatan yang persuasif dalam penanganan kerusuhan napi terorisme di Mako Brimob. Perlu dilakukan evaluasi terhadap banyak pihak sebab rusuh ini bukan pertama kali terjadi.

"Yang perlu evaluasi bukan hanya polisi. Napi juga harus dievaluasi. Masyarakat juga mesti evaluasi. Semua mesti berbenah diri. Menangani terorisme itu tidak mudah, sehingga penanganannya tidak boleh tunggal," kata pengamat terorisme, Ali Fauzi, saat dihubungi detikcom, Rabu (9/5/2018).

Polisi sempat menyebut kerusuhan ini dipicu dari distribusi makanan yang tidak lancar. Ali memandang hal itu memang perlu diperhatikan.

"Kalau menurut saya yang paling baik dan benar adalah soft approach. Jadi polisi juga harus paham apa yang mereka lakukan itu bukan berbasis ekonomi, tapi ideologi. Sehingga polisi yang terlibat di dalamnya harus memahami background, cara penanganannya sehingga mereka tidak meledak-ledak, tidak emosi," tuturnya.

Ali mengatakan polisi mesti memastikan profil napi teroris yang ada di dalam rutan. Sebab, tidak semua napi teroris memiliki latar belakang yang sama.

Dia menambahkan karena terorisme tergolong dalam tindak kejahatan luar biasa, penempatan dan penanganan mereka juga harus diperhatikan lebih.

"Di situ kan ada 2 grup yang ditahan. Grup yang baru ini grup yang tergabung ISIS dan JAD. Yang lain ini tak semua sama karena dikenakan pasal terorisme. Tapi kan background mereka tak sama. Pihak keamanan mesti profiling," ujarnya.

"Penempatan juga harus ini (dipisah). Yang saya dengar juga, mereka bisa mengambil senjata. Itu kan lucu. Karena kalau mereka dikategorikan extraordinary crime, penanganan dan safety harus ekstra juga," sambung Ali.

Kerusuhan di Mako Brimob terjadi pada Selasa (8/5) malam. Akibat peristiwa ini, 5 orang anggota Polri dan seorang napi terorisme tewas. Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal menyebut masih ada 1 personel yang disandera. Saat ini pihaknya masih bernegosiasi dengan para napi. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar