SeRiau – Nama Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo muncul dalam bursa pencalonan presiden dalam Pemilu 2019. Namun sampai saat ini, Gatot belum juga memiliki asosiasi dengan partai politik.

Dari hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Gatot memiliki pengaruh cukup kuat untuk menaikkan keterpilihan partai politik. Terlihat jika Gatot bersama dengan Demokrat, maka partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut akan memiliki elektabilitas sebanyak 16,5 persen. 

Padahal, sebelumnya, elektabilitas Demokrat hanya 5,8 persen.

"Begitu pula dengan PKB. Sebanyak 15,8 persen responden memilih PKB bila mencalonkan Gatot Nurmantyo. Padahal, sebelumnya elektabilitas PKB hanya 6,2 persen," kata Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa, Selasa 8 Mei 2018.

Selain dengan Demokrat dan PKB, LSI Denny JA juga melakukan survei bagaimana bila Gatot memiliki asosiasi dengan Gerindra. Hasilnya sama-sama mengalami kenaikan.

"Sebanyak 19,8 persen responden memilih Gerindra bila Gerindra mencalonkan Gatot Nurmantyo. Hasil ini naik dari sebelumnya 14,7 persen," kata Ardian.

"Tidak hanya pendukung Gatot (yang akan dukung Gerindra) tetapi juga pendukung Prabowo. Sehingga ada dua penggabungan kekuatan, jika Gatot bergabung bersama Gerindra," ujarnya.

Sebagai Informasi, untuk survei ini, pengumpulan data dilakukan pada 28 April sampai 5 Mei 2018. metode sampling yang digunakan adalah multistage random sampling dengan jumlah responden 1.200 responden dan Margin of error +/- 2,9 persen. 

Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner.

 
sumber viva.co.id