Pencetak Spanduk Prabowo "Merebut Kenangan" Akhirnya Minta Maaf

  • Senin, 07 Mei 2018 - 14:39:12 WIB | Di Baca : 3629 Kali

SeRiau - panduk penyambutan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat acara di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Sabtu, 5 Mei 2018, ramai dibahas di media sosial. Gara-garanya terdapat tulisan keliru pada spanduk, yakni 'Bergeraklah Merebut Kenangan'.

Spanduk itu berada di atap tribune Gedung Olahraha Dabonsia, Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, lokasi Prabowo Subianto melakukan kunjungan menyapa kadernya. Ketua Umum Partai Gerindra itu hadir juga dalam rangka kampanye pemenangan calon bupati-wabup daerah setempat, Basuki-Puji Dewanto.

Dalam foto spanduk yang jadi perbincangan di media sosial itu, terdapat gambar Prabowo mengepalkan tangan di sisi kanan spanduk. Di tengah-tengah, terdapat tulisan 'Bergeraklah Merebut Kenangan'. Warganet heboh karena semestinya kalimat itu bertuliskan 'Bergeraklah Merebut Kemenangan'.

Sekretaris Gerindra Jatim, Anwar Sadad, mengakui insiden salah cetak pada spanduk penyambutan Prabowo itu. Saat acara di Bojonegoro, Sadad mengaku hadir tetapi tidak melihat spanduk yang jadi olok-olok tersebut. "Saya tidak lihat itu spanduk," katanya dihubungi VIVA pada Senin, 7 Mei 2018.

Kesalahan ketik itu, kata Sadad, murni karena salah cetak dan itu bukan dari pihak panitia. Mitra yang diberi job mencetak spanduk, kata dia, sudah meminta maaf dan meralat tulisan pada spanduk tersebut. Bahkan, Sadad menunjukkan foto permintaan maaf dari pihak pencetak.

Berdasarkan foto surat permintaan maaf yang diperoleh VIVA, pencetak spanduk keliru ketik itu ialah jasa percetakan berinisial VP. "Yang nyetak sudah meminta maaf dan surat ralatnya. Sudah selesai dan tidak ada masalah," ujarnya.

Dalam surat bermaterai itu, pencetak meminta maaf kepada Prabowo dan seluruh kader Gerindra. "Sekali lagi mohon maaf atas kekeliruan banner 'Bergeraklah Merebut Kenangan' yang seharusnya bertuliskan 'Bergeraklah Merebut Kemenangan'," demikian bunyi surat itu.

Sadad justru merasa heran warganet menghebohkan kesalahan ketik itu. Kendati demikian, dia mengaku tidak keberatan. "Saya kira wajar ada yang salah ketikan, kecuali memang ada yang mempersoalkan kita untuk mempermalukan, ya, silakan saja," ucap alumnus IAIN (kini UIN) Sunan Ampel Surabaya itu. (**H)


Sumber: VIVA





Berita Terkait

Tulis Komentar