Tanggapan Dingin Koalisi Jokowi atas Saran 'Perjodohan' Zulkifli

  • Ahad, 06 Mei 2018 - 22:53:21 WIB | Di Baca : 3435 Kali

SeRiau - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyebutkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar pantas maju sebagai cawapres Joko Widodo (Jokowi). Usulan Zulkifli ini ditanggapi dingin oleh partai koalisi pengusung Jokowi di Pilpres 2019.

Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menduga dorongan Zulkifli itu terkait sikap politikus senior PAN Amien Rais. Dia menilai, Amien Rais sering membuat sikap yang menurunkan 'daya jual' PAN. 

"Pak Zul mempersiapkan soft-landing, pendaratan lunak, untuk menghadapi ketidakpastian dan ketidakjelasan peran PAN dalam penentuan pasangan calon," ujar Hendrawan kepada wartawan, Sabtu (5/5/2018).

"Dugaan saya, ini upaya Zulhas mengurangi atau memitigasi dampak negatif dari pernyataan-pernyataan yang dibuat Pak Amien, yang membuat 'daya jual' calon PAN jadi berkurang," imbuh dia.

Terkait manuver Zulkifli yang langsung memasangkan Jokowi dengan Cak Imin, Hendrawan enggan menanggapinya. Yang pasti, kata Hendrawan, Jokowi tak masalah andai tidak buru-buru dalam menentukan cawapresnya. 

"Mengapa? Soalnya incumbent lebih tenang, punya waktu tunggu sampai semua manuver calon lawan terbuka semua," sebut Hendrawan.

Sementara itu, NasDem sendiri keberatan dengan manuver Zulkifli. NasDem meminta Zulkifli tidak perlu mendorong-dorong pihak tertentu untuk jadi cawapres Jokowi.

"Jangan dorong-dorong! Urus saja koalisinya sendiri!" kata Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago melalui pesan singkat kepada wartawan, Sabtu (5/5/2018).

Ada alasan mengapa Irma meminta Zulkifli mengurusi internal PAN tanpa ikut campur persoalan koalisi Jokowi. Menurutnya, sikap PAN sampai saat ini sangat sumir.

"Iyalah, sendirinya aja nggak jelas mau ke mana, malah ngurusi orang lain," protes Irma.

Terkait sosok Cak Imin yang didorong Zulkifli, Irma punya penilaian sendiri apakah sang Panglima Santri itu cocok jadi wakil Jokowi. Irma menekankan faktor elektabilitas.

"NasDem yang penting cocok dengan Jokowi dan memiliki elektabilitas yang mampu meningkatkan elektabilitas Jokowi, jangan yang justru membebani apa lagi cuma nempel," katanya.

Hanura juga menanggaopi santai usulan Zulkifli tersebut. Malah Partai Hanura menganggap dorongan Zulkifli Hasan itu tidak serius.

"Pak Amien (Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais) kan pernah berkata bahwa Pak Zul kan suka bercanda? Kayaknya yang ini juga bercanda deh," kata Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir kepada wartawan, Sabtu (5/5/2018).

Zulkifli menyatakan Cak Imin cocok jadi cawapres Jokowi. Pandangan Inas tak demikian.

"Yang merasakan ini cocok atau itu cocok kayaknya yang tahu hanya Pak Jokowi dan Tuhan deh," kata dia.

Inas tak mau menyebut siapa yang cocok jadi cawapres Jokowi. Namun, andai diminta ikut membahas nama cawapres Jokowi, Hanura sangat siap.

"Merupakan penghargaan yang sangat tinggi jika Pak Jokowi meminta Hanura untuk ikut membahas calon cawapres Jokowi," ucap dia.

Senada dengan Hanura, PPP juga menganggap usulan Zulkifli tersebut tidak serius. Waketum PPP Arwani Thomafi mengatakan Zulkifli hanya ingin menyenangkan Cak Imin saja.

"Itu pernyataan Pak Zul ya, dan PAN sendiri sampai sekarang kan belum memutuskan untuk mendukung siapa. Bisa jadi itu intermezo saja atau guyon khas politisi aja. Sekadar nyenengin Cak imin sesaat aja," ucap Arwani kepada wartawan, Sabtu (5/5/2018).

"Pak Zul kan juga masih dalam posisi didorong PAN untuk capres/cawapres, bagaimana bisa serius menyampaikan dukungannya ke kader partai lain," tegas dia.

Menurut Arwani, sebaiknya Zulkifli menentukan sikap PAN dulu. Setelah itu, katanya, Zulkifli akan lebih pas jika hendak bicara dukung-mendukung. 

"Bagus juga jika dipastikan dulu dukungan ke Jokowi-nya baru sekalian dukung cawapres," ucap Arwani

Sementara itu, menanggapi manuver Zulkifli soal cawapres Jokowi, Partai Golkar malah menyinggung konsistensi PAN dalam mendukung Jokowi.

"Sebaiknya membicarakan cawapres pendamping Pak Jokowi dibahas bersama-sama dengan Ketua Umum partai pendukung pemerintah yang memang selama ini istiqomah dan konsisten mendukung Pak Jokowi. Pembicaraan itu tentu berdasarkan atas arahan Pak Jokowi," ujar Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Sabtu (5/5/2018).

Golkar sendiri untuk urusan cawapres Jokowi enggan membahasnya. Menurut Ace, biarkan Jokowi yang menentukan siapa pendampingnya di Pilpres 2019 mendatang.

"Saat ini, Partai Golkar belum membicarakan tentang siapa figur cawapres pendamping Pak Jokowi dengan partai-partai politik pendukung pemerintahan Jokowi. Kita sekarang ini sedang fokus untuk terus meningkatkan elektabilitas partai dan fokus pada Pilkada 2018 ini," sebut Ace.

Soal sosok Cak Imin dan kecocokannya mendampingi Jokowi, Ace enggan mengutarakan pendapatnya lebih jauh. Sekali lagi dia menegaskan kalau cawapres sepenuhnya keputusan Jokowi. 

"Kita kembalikan kepada Pak Jokowi sendiri apakah beliau berkenan atau tidak (membahas sosok Cak Imin)," ucapnya.

PKB, sebagai partai pengusung Jokowi turut mengomentari usulan Zulkifli itu. PKB berterima kasih atas manuver Zulkifli itu.

Wasekjen PKB Daniel Johan mengatakan, dorongan Zulkifli akan menjadi tambahan kekuatan bagi Cak Imin. Dorongan itu disebut akan membuat Jokowi berpikir. Dan andai sang petahana Presiden RI meminang Cak Imin, Daniel yakin JOIN (Jokowi-Imin) akan menang pilpres.

"Sudah benar dan cocok dengan analisa Pak Zul, terima kasih atas dorongan dan dukungan politiknya. Alhamdulillah, ini akan menjadi tambahan kekuatan untuk Cak Imin, sekaligus memperkuat pertimbangan Pak Jokowi," ucap Daniel kepada wartawan, Sabtu (5/5/2018).

"(Cak Imin) Akan memperkuat elektabikitas Jokowi. Semakin memastikan kemenangan Jokowi," tegas dia.

Dalam sambutannya di milad PP Muhammadiyah, Sabtu (5/5), Zulkifli mengatakan Cak Imin adalah figur cawapres yang cocok untuk Joko Widodo. Zul menilai Jokowi akan salah jika tak memilih tokoh NU itu sebagai pendampingnya nanti.

"Cak Imin cawapres, sudah ke mana-mana, sudah di mana-mana, saya kira lebih dari pantas," kata Zul.

Ketua MPR itu memberi dukungan kepada Cak Imin untuk mendampingi Jokowi. Namun dia tak bisa memastikan apakah akan tetap memberi dukungan jika Cak Imin bersanding dengan calon lain.

"Jadi saya ini pendukung Cak Imin, dukung Cak Imin untuk Pak Jokowi. Kalau (untuk) yang lain belum tentu," pungkasnya. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar