Deklarasi Jokowi-Moeldoko Main-main atau Serius?

  • Sabtu, 05 Mei 2018 - 08:12:13 WIB | Di Baca : 3315 Kali

SeRiau - Satu per satu kelompok yang menamakan diri sebagai elemen relawan mendeklarasikan dukungan ke sosok tertentu. Kini muncul relawan yang mendukung duet Joko Widodo (Jokowi)-Moeldoko.

"Saya kira tantangan ke depan makin berat. Pak Jokowi perlu pendamping yang bisa mengamankan pemerintahan periode keduanya dan Moeldoko paling tepat," kata Ketua Umum Relawan Jodoh (Jokowi-Moeldoko Hebat) Ivan Purban di Rumah Makan Bale Gazeebo, Kota Bandung, Jumat (4/5/2018).

Menurut Ivan, lawan politik Jokowi tengah menyiapkan sosok terbaik untuk melawan Jokowi di pilpres. Untuk itu, perlu sosok tepat yang bisa membantu Jokowi saat bertarung di pilpres mendatang.

"Pak Moeldoko merupakan figur pengalaman dan memiliki jaringan pertahanan keamanan yang mampu meredam yang bisa meredam situasi-situasi tertentu," ujarnya.

Ivan juga menyebut Moeldoko sudah punya chemistry dengan Jokowi. Sehingga keduanya cocok berduet.

Jokowi sudah hampir pasti kembali melaju di ajang Pilpres. Jokowi yang saat ini masih menjabat sebagai Presiden RI, telah mengantongi dukungan 5 partai politik di parlemen.

Adapun Moeldoko saat ini menjadi Kepala Staf Kepresidenan yang memimpin Kantor Staf Presiden (KSP). Moeldoko memang baru masuk di lingkaran Istana sejak awal 2018 ini. Namun dia pernah mengungkapkan, dirinya langsung mengikuti ritme kerja Jokowi.

"Sebagai pejabat yang baru, saya segera menyesuaikan di antaranya dalam seminggu saya mesti rapat staf saya dengan para deputi wajib itu tiap Senin mulai dari jam 08.00 pagi," kata Moeldoko saat berbincang dengan detikcom di kantornya, Gedung Bina Graha, kompleks Istana Kepresidenan, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (26/2).

Sejumlah survei juga ada yang menampilkan nama Moeldoko sebagai kandidat calon wakil presiden. Tetapi Moeldoko pernah bicara soal survei yang memunculkan namanya.

"Silakan survei silakan tapi yang penting saya berkontribusi (bersama pemerintah) sehingga memberikan manfaat," tutur Moeldoko.

Survei terbaru adalah yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia. Survei ini dilakukan pada 25-31 Maret 2018 terhadap 1.200 responden yang dipilih dengan metode multistage random sampling. Margin of error dari survei +- 2,9%, dengan tingkat kepercayaan 95%.

Dalam survei ini, Moeldoko mendapat 0,8% sebagai dengan pertanyaan 'siapa yang pantas menjadi wakil presiden Jokowi bila ia kembali maju sebagai capres?'. Ada 19 nama yang muncul dari survei dengan tren semiterbuka, Moeldoko berada di urutan 15. 

Kemudian ada survei yang dirilis Cyrus Network yang menempatkan Moeldoko di posisi 18 dari 20 kandidat. Moeldoko mendapat 0,5% suara 1.230 responden dengan metode wawancara tatap muka pada periode 27 Maret-3 April 2018.

Ada pula survei Populi Center yang menunjukkan perolehan suara Jokowi-Moeldoko sebesar 49,1% melawan 28,8% duet Prabowo Subianto-Anies Baswedan. Survei ini dilakukan pada 7-16 Februari 2018 dengan metode multistage random sampling. Ada 1.200 responden dengan proporsi wanita dan pria seimbang yang disurvei.

Lalu ada survei IndoBarometer yang juga mensimulasikan duet Jokowi-Moeldoko. Duet itu mendapat 35,1% dalam survei pada 23-30 Januari 2018 dengan metode multistage random sampling atas 1.200 responden di 34 provinsi.

Kembali ke soal deklarasi relawan Jokowi-Moeldoko Hebat atau yang disingkat 'Jodoh', apakah deklarasi ini main-main ataukah serius? (**H)


Sumber: a detiknews





Berita Terkait

Tulis Komentar