TKI Tewas di Malaysia, Korban Amukan Rekan Sakit Jiwa

  • Kamis, 03 Mei 2018 - 10:43:29 WIB | Di Baca : 1381 Kali

 

SeRiau- Konsul Jenderal RI di Sabah, Malaysia memastikan peristiwa pembunuhan yang menewaskan warga Indonesia (WNI) asal Sumpangale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

"Satu WNI korban pembunuhan, atas nama Buddin bin Beddu asal Sulawesi Selatan di Ladang Bukit Mas di daerah Kinabatangan, Sabah," kata Krishna Djelani, Konjen RI di Sabah lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/5). 

Pembunuhan tersebut terjadi pada 30 April lalu, namun KJRI baru menerima informasinya pada Selasa (1/5).


Berdasarkan info awal yang diterima Konjen RI, ada empat pekerja WNI di ladang kelapa sawit. Mereka tinggal serumah. "Entah apa penyebabnya, ada satu di antara mereka mengamuk," kata Krisna.

"Akibatnya satu meninggal dan dua cedera," kata dia sambil menambahkan bahwa pelaku diduga menderita gangguan jiwa.

 


Kabar yang dilansir Borneo Post menyatakan pelaku berusia 35 tahun menyerang tiga teman sekamarnya dengan sebilah pedang di Perkebunan Hap Seng, River Estates, Bukit Mas Litang Utara sekitar pukul 22.30, Senin (30/4).

Buddin, 47 tahun, tewas. Adapun korban lainnya, seorang wanita yang tidak disebut namanya berusia 27 tahun menderita luka di belakang kepala. Satu lagi seorang pria berusia 33 luka-luka di depan kepala.

Buddin diduga dibunuh pelaku, teman sekamarnya. Sekitar pukul 23.30, pelaku mengetuk pintu kamar korban kedua dan ketiga dimana pelaku langsung menyerang dengan pedang.

"Korban ketiga berusaha menyelamatkan korban kedua yang bergumul dan berhasil kabur untuk minta bantuan tetangga," tulis Borneo Post, Senin (30/4).

Tersangka lalu menjedotkan kepala korban ketiga ke tembok, namun korban berhasil keluar dari kamar serta. mengunci pelaku di dalamnya.

 

Dia melihat Buddin bersimbah darah di ruang tamu. Seorang tetangga dan aparat keamanan yang datang berusaha menenangkan pelaku yang terkunci di kamar, lalu menangkapnya.

"KJRI Kota Kinabalu meminta akses kekonsuleran untuk menemui korban hidup dan pelaku dan saat ini masih menunggu izin dari Polisi Kinabatangan yang menangani kasus tersebut," kata Krishna.

(Sumber : Cnnindonesia.com)





Berita Terkait

Tulis Komentar