Tanggapi Temuan Ombudsman, Moeldoko Ajak Cari Solusi soal TKA

  • Jumat, 27 April 2018 - 13:54:44 WIB | Di Baca : 1140 Kali

 

SeRiau-  Ombudsman menemukan banyak tenaga kerja asing (TKA) yang tidak memiliki keahlian masuk ke Indonesia setiap hari. Kepala Staf Kepresidenan Meoldoko menegaskan, persoalan tersebut harus ditangani bersama.

"Saya sangat setuju kalau itu kita tangani bersama. Ayo kita sama-sama turun ke lapangan, kita buat tim terhadap pelanggaran-pelanggaran atas Perpres Nomor 20 (Tahun 2018 tentang TKA). Ayo kita tangani sama-sama," kata Moeldoko saat ditemui wartawan di kantornya, Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/4/2018)


 
Moeldoko mengatakan, tujuan dari turun bersama itu agar nantinya tidak ada pihak yang berbicara silang pendapat mengenai persoalan TKA tersebut. Dia ingin semua pihak mencari solusi yang baik atas persoalan TKA tersebut.

"Jadi jangan nanti ini ngomong ini, ini ngomong ini menjadi justru tidak produktif. Tapi kita perlu pikirkan bersama bagaimana ini agar tertangani dengan baik. Kalau tidak nanti menjadi membingungkan semua orang kasih komentar beda-beda dan seterusnya. Apalagi yang disampaikan adalah persepsi, ini menjadi tidak elok nanti," katanya.

Meski demikian, Moeldoko menegaskan dirinya menghormati sepenuhnya pandangan dari Ombudsman mengenai persoalan TKA di Indonesia. Dia mengaku sudah membaca laporan dari Ombudsman tersebut.

"Kita hormati pandangan dari Ombudsman, saya sudah baca itu," katanya.


Untuk itu, kata Moeldoko, perlu ada tim bersama untuk menangani persoalan TKA di Indonesia. Setiap pelanggaran yang dilakukan TKA harus ditindak dengan tegas.

"Untuk itu saya berfikir perlunya ada tim bersama agar nanti isu-isu yang saat ini beredar itu tertangani. Intinya ketegasan. Kita tidak boleh memberikan toleransi atas pelanggaran. Karena kita juga tidak ditoleransi saat kita berada di luar negeri. Gitu loh," tegasnya.

Terkait dengan isu TKA, Moeldoko mengaku memang marak dibahas belakangan ini. Dia tak menampik jika isu tersebut sengaja dihembuskan untuk kepentingan tertentu. 

"Kalau kita lihat dari ritmenya adalah di mana berdekatan dengan pesta demokrasi, itu selalu dimunculkan. Sama juga di Malaysia juga begitu. Mau pemilihan perdana menteri juga bagaimana berita TKW, TKA itu menjadi bahan kampanye, biasalah itu," katanya.


Sebelumnya, Ombudsman menemukan banyak tenaga kerja asing (TKA) yang tidak memiliki keahlian masuk ke Indonesia setiap hari. TKA tersebut sebagian besar berasal dari China. 

Temuan tersebut didasari investigasi penyelenggaraan pelayanan publik dalam rangka penempatan dan pengawasan TKA di Indonesia yang dilakukan pada Juni-Desember 2017. Investigasi dilakukan pada 9 provinsi di Indonesia. 

"Ada kondisi di mana arus TKA, khususnya dari Tiongkok, itu begitu arusnya deras sekali setiap hari masuk ke negara ini dan sebagian besar dari mereka adalah sebetulnya itu unskill labour," kata Komisioner Ombudsman Laode Ida saat jumpa pers di gedung Ombudsman, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (26/4). 

Laode mengungkapkan TKA tersebut ditemukan banyak bekerja sebagai buruh kasar, seperti sopir angkutan barang. TKA tersebut banyak ditemukan di Morowali, Sulawesi Tengah. 

"Di Morowali saja, ada sekitar 200-an orang itu sopir, yang bawa mobil itu," katanya. (Sumber : Detiknews.com)





Berita Terkait

Tulis Komentar