Gerindra Yakin Pertemuan Jokowi dan PKS Tak Ubah Peta Koalisi Pilpres

  • Kamis, 26 April 2018 - 13:41:35 WIB | Di Baca : 1796 Kali

SeRiau - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yakin Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap setia untuk berkoalisi dengan partainya di Pemilihan Presiden 2019. Ia menilai meski PKS kerap menjalin komunikasi dengan Presiden Jokowi, partai yang dipimpin oleh Muhammad Sohibul Iman itu akan tetap berjuang bersama Gerindra.

"Tapi kami saya yakin rekan-rekan PKS bersama-sama berjuang untuk merebut kekuasaan secara damai dan konstitusional melalui pemilu dan menggunkan kekuasaan itu untuk memperbaiki keadaan yang semakin kacau," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/4/2018).

Ia menuturkan, pertemuan antara PKS dan Jokowi adalah sesuatu yang wajar. Dia juga mengakui bahwa sampai detik ini peta koalisi Pilpres 2019 masih sangat dinamis.

"Kita pada waktunya juga mendukung atau berusaha mengundang dan membuka komunikasi dialog dengan partai partai yang sudah menyatakan dukungan untuk Jokowi. Dan itu belum final. Siapa tahu bisa bergabung dengan kita bersama," ungkapnya.

"Siapa tahu bisa bergabung dengan kita bersama. Semuanya masih dinamis sehingga upaya-upaya itu bagian dari startegi politik dan sebagainya," ucap Fadli lagi.

Diketahui, Presiden Jokowi blak-blakan mengenai pertemuannya dengan para petinggi PKS yang telah berlangsung beberapa kali. Hal itu diungkapkan Jokowi dalam acara sebuah stasiun televisi Rabu (25 April 2018) malam.

Panik pada Prabowo

Sementara itu, menanggapi pernyataan Jokowi soal pertemuannya dengan PKS, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sedang panik menghadapi Pilpres 2019.

"Ya jelaslah itu kepanikan pada Pak Prabowo karena yang bisa melakukan political challenge sekarang ini sebagai capres itu yang tertinggi Pak Prabowo. Jadi sangat wajar ada kekhawatiran seperti itu," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/4/2018).

Fadli menjelaskan, saat ini peluang Prabowo menang di Pilpres juga sangat tinggi. Karena itu, lanjutnya, Jokowi khawatir menghadapi pilpres tahun depan.

"Karena peluang Pak Prabowo tertinggi, kemudian tentu saja ada efek. Tapi yang terpenting Pak Prabowo punya peluang tertinggi sekarang ini," ungkapnya.


Sumber Liputan6.com





Berita Terkait

Tulis Komentar