PA 212 Tegaskan Tak Dukung Jokowi Usai Pertemuan di Bogor

  • Kamis, 26 April 2018 - 05:35:19 WIB | Di Baca : 1285 Kali

SeRiau - Sekretaris Tim 11 Ulama Alumni 212 Muhammad Al Khaththath menyatakan pertemuan Alumni 212 dengan Presiden Joko Widodo akhir pekan lalu di Istana Bogor, tidak membahas soal dukung mendukung di Pilpres 2019.

"Tidak ada persepsi kami mendukung. Tidak ada deal dan dukung-mendukung," kata Al Khaththath saat diwawancara presenter CNN Indoonesia TV Indra Maulana, Rabu (25/4) malam dalam acara Prime Time News.  

Al Khaththath menegaskan pertemuan dengan Jokowi murni membicarakan kasus-kasus kriminalisasi ulama dan tidak terkait politik. Adapun posisi ulama, menurut dia hanya menjalankan amar maruf nahi munkar atau mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran. 

"Bukan karena kami oposisi atau pendukung," katanya.

Dalam pertemuan itu, Al Khaththath mengatakan Alumni 212 meminta Presiden Jokowi segera menghentikan kasus-kasus yang menjerat sejumlah ulama Alumni 212. 

Alumni 212 berpendapat kasus-kasus yang menjerat ulama itu sebagai upaya kriminalisasi. Pun dengan kasus yang menjerat imam besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab. 

Al Khaththath berkata dalam pertemuan itu Alumni 212 meminta Presiden membiarkan Rizieq kembali ke tanah air tanpa tersandera persoalan.

"Dulu, beliau waktu lebaran tahun lalu, ketika kawan-kawan GNPF minta agar kriminalisasi disetop, beliau masih katakan bahwa tak ada niat kriminalisasi. Tetapi kemarin beliau tidak katakan itu lagi. Harapan kami beliau akan segera hentikan secara riil," ujar Al Khaththath.

"Harapan kami dari sinyal-sinyal yang kami berikan, paling tidak bulan Ramadan besok apa yang kami minta sudah bisa dilaksanakan dan Rizieq kami harapkan sudah bisa kembali ke tanah air dalam keadaan tidak tersandera masalah," imbuh dia.

Jokowi sebelumnya menyatakan pertemuan dengan Alumni 212 sebagai ajang silaturahmi.

"Semangatnya menjalin tali silaturahmi dengan para ulama, habib, kiai, ustad dari seluruh provinsi yang ada di tanah air," kata dia, di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sementara Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyindir Jokowi dengan menyebut pertemuan itu terlambat jika bertujuan mencari dukungan politik.

"Saya enggak tahu, namanya juga usaha mendapatkan dukungan dari mana-mana. Tapi ya mungkin agak sedikit terlambat, harusnya dari dulu-dulu, dong. Jangan baru mau pemilu kemudian mendekati dan berusaha meyakinkan," kata Fadli di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (25/4). (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar