PPP soal Pidato SBY: Jangan Nuntut Cawapres, Deklarasi Dulu

  • Selasa, 24 April 2018 - 07:36:25 WIB | Di Baca : 2163 Kali

SeRiau - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memastikan partainya akan mengusung capres dan cawapres di Pilpres 2019. SBY juga menyampaikan bahwa akan ada pemimpin baru di 2019 saat bersilaturahmi dengan para ulama di Cilegon, Minggu (22/4).

Menanggapi hal ini, Wasekjen PPP Achmad Baidowi mengatakan SBY harus jelas menyebutkan siapa pemimpin baru yang ia maksud. Baidowi menyebut perlu adanya langkah konkret dari Demokrat, salah satunya dengan mendeklarasikan tokoh yang akan diusung di Pipres 2019.

"Jadi gini, bolehlah itu sebagai sebuah statement politik, biasa-biasa saja. Tapi kemudian itu kan perlu dalam langkah konkret, yakni misalkan Partai Demokrat deklarasi siapa yang mau diusung, siapa calon presiden tersebut sehingga publik bisa menilai," kata Baidowi saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Senin (23/4).

"Nah, di partai parlemen hasil Pemilu 2014 tidak ada satupun partai politik yang bisa memberangkatkan sendiri kendaraannya untuk mengusung pasangan capres, diperlukan koalisi. Jadi per hari ini yang bisa dinyatakan mendapat tiket baru Pak Jokowi. Yang lain kan belum. Bahkan Pak Prabowo sendiri baru punya kendaraan Gerindra," tuturnya.

Baidowi mengungkapkan tidak masalah apabila SBY memberikan sinyal-sinyal politik terkait dengan capres. Asalkan Demokrat dapat dengan jelas menyebutkan siapa tokoh yang akan mereka usung di Pilpres 2019.

"Belakangan Pak SBY melontarkan hal yang serupa, ada sinyal-sinyal presiden baru ya silakan saja. Kalau memang ada bagus, jadi publik banyak pilihan. Tapi siapa? Jangan hanya membuat teka teki," ujarnya.

Tidak hanya itu, Partai Demokrat juga mengirimkan sinyal akan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Joko Widodo. Baidowi pun mempersilakan apabila Demokrat mengajukan AHY sebagai cawapres Jokowi. Namun, sebelum menuntut posisi cawapres, Demokrat harus terlebih dahulu memberikan dukungan kepada Jokowi.

"Boleh saja, tapi jelas dulu dukungannya. Kalau mau (usung cawapres) tapi belum jelas mendukung Jokowi, memang siapa yang mau menggandeng? Jadi kalau mau mendukung Pak Jokowi, silakan deklarasikan dulu. Persoalan cawapres baru kita rembukkan bareng," kata dia.

"Dan apakah kemudian Pak SBY ingin AHY dijadikan cawapres baru, ya silakan saja. Apakah mau ditawarkan jadi cawapresnya Jokowi deklarasi dulu, kan gitu. Pasti dulu sikapnya baru dorong ke Jokowi," pungkasnya.


sumber kumparan 





Berita Terkait

Tulis Komentar