Gerindra Ingatkan PKS Masih Ada Anies dan Gatot untuk Prabowo

  • Ahad, 22 April 2018 - 06:14:44 WIB | Di Baca : 2285 Kali

SeRiau - Partai Gerindra menyebut masih ada 15 nama calon wakil presiden (cawapres) yang harus diseleksi untuk mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Ahmad Riza mengungkapkan dari ke-15 nama tersebut ada nama Gubernur Anies Baswedan dan Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

Kendati begitu, pihaknya memahami langkah yang dilakukan partai sekutunya Partai Keadilan Sejahtera(PKS) dalam menentukan cawapres dari kesembilan nama yang diusungnya. 

"Tentu kami memahami cara-cara yang dilakukan PKS adalah bijak, mengakomodir semua kader yang terbaik ada sembilan nama cuma akhirnya kami harus memilih satu di antata 15 nama yang beredar termasuk dari calon partai yang ada termasuk nonpartai katakanlah Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo," kata Riza di Cikini, Jakarta, Sabtu (21/4).

Riza mengatakan partainya memberikan kesempatan kepada PKS untuk mengerucutkan sembilan nama calon besutannya. Hal itu dilakukan untuk mempermudah partainya menentukan pasangan duet Prabowo.

Kesembilan nama itu adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Fungsionaris PKS M. Anis Matta, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno.

Selain itu ada nama Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, Anggota DPR Tifatul Sembiring, Anggota DPR Al Muzammil Yusuf MS, dan Anggota DPR Mardani Ali Sera. Riza bilang internal Partai Gerindra tengah mengkaji kesembilan nama tersebut.

"Kami juga memberikan kesempatan PKS untuk membantu mengerucutkan siapa satu atau dua dari sembilan nama di kerucutkan supaya memudahkan kami," terangnya.

Ia mencontohkan Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat sudah memiliki satu atau dua nama. Tidak seperti PKS yang saat ini masih memiliki sembilan nama.

"Partai lain, PAN punya satu nama, PKB Punya satu nama, kemudian Demokrat punya dua nama itu lebih memudahkan," katanya.


Sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar