SeRiau - Untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, istri dari pemimpin negara Korea Utara disebut "ibu negara". Gelar ini disematkan oleh media corong pemerintah Korut kepada Ri Sol-ju, istri dari pemimpin tertinggi Kim Jong Un.

Selama ini tidak ada titel ibu negara dalam kamus kepemimpinan di Korut. Istri dari pemimpin negara itu disebut dengan nama "kamerad", julukan untuk pengikut partai sosialis atau komunis.

Namun seperti dikutip AFP, Kamis (19/4), untuk pertama kalinya media Korut KCNA menyebut Ri dalam sebuah tulisannya dengan titel "Ibu Negara yang terhormat". 

Sebelumnya titel ini disematkan untuk Kim Song Ae, istri kedua pendiri negeri itu Kim Il-sung pada 1974. Namun gelar yang sama tidak diberikan untuk Ko Yong Hui istri dari Kim Jong-il, ibu Kim Jong-un.

Menurut pengamat, titel Ibu Negara diberikan kepada Ri untuk menunjukkan bahwa Korut seakan adalah "negara yang normal" jelang perundingan damai dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. 

Selain itu, dengan titel tersebut Ri akan berada sejajar dengan istri Moon, Kim Jung-sook, dan istri Trump, Melania.

"Mempromosikan Ri Sol-ju adalah strategi marketing paling efektif," kata An Chan-il, peneliti dari World Institute for North Korea Studies sekaligus seorang pembelot Korut.

"Pertemuan itu diadakan dengan kesetaraan, jadi jika Melania Trump datang, Ri juga akan datang," kata dia lagi.

Selain itu analisa lainnya adalah Kim tidak ingin melihat Ri seperti ibunya, Ko, yang menjadi bayang-bayang Kim Jong-il.

Ko, wanita keturunan Korea-Jepang, memiliki tiga anak dari Kim Jong-il namun jarang terlihat di samping suaminya selama 28 tahun pernikahan. Dia meninggal pada 2004 diduga karena kanker payudara.

Berbeda dengan Ko, Ri yang selalu tampil cantik dengan pakaian dan tas mewah terlihat diumbar oleh Kim. Dia selalu mendampingi Kim dalam setiap acara, bahkan ikut berbincang dengan tetamu. Seperti ketika Kim bertemu dengan para delegasi Korsel, Ri ikut tertawa dalam perbicangan.

"Saya rasa Kim Jong-un trauma menyaksikan ibunya hidup di balik bayang-bayang ayahnya. Tumbuh dengan menyaksikan ibunya seperti itu bisa memotivasinya meningkatkan status istrinya," kata Shin Beom-chul. (**H)

Sumber: kumparanNEWS