Taiwan Sebut Latihan Militer China Bertujuan Menciptakan Kepanikan

  • Kamis, 19 April 2018 - 15:11:50 WIB | Di Baca : 1224 Kali

SeRiau - Pemerintah Taiwan, lewat Kementerian Pertahanan, angkat bicara mengenai latihan militer China di dekat Selatn Taiwan. Menurut Taipei, latihan tersebut hanya berlangsung dalam skala kecil, tidak sesuai dengan gembar-gembor China.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Taiwan, Chen Chung-chi mengatakan, upaya mengintimidasi negaranya lewat latihan militer tersebut tidak akan berhasil. Latihan berlangsung 10 kilometer (km) dari garis pantai Provinsi Fujian, China, cukup jauh dari batas Selat Taiwan.

“Penyebutan ‘latihan militer’ oleh media resmi China adalah terlalu berlebihan. Tujuan mereka adalah untuk menciptakan rasa panik. Tetapi bagi penduduk kami, semuanya normal dan mereka sama sekali tidak terpengaruh,” ucap Chen Chung-chi, melansir dari Wall Street Journal, Kamis (19/4/2018).

Ia menambahkan, latihan militer yang diklaim China tersebut adalah sesuatu yang normal dilakukan sejak 2007. Pengecualian hanya terjadi pada 2017 di mana tidak ada sama sekali latihan militer yang dilakukan China.

Tidak seperti biasanya, media pemerintah China juga tidak merilis video atau pernyataan resmi apa pun mengenai latihan militer itu hingga Rabu 18 April malam waktu setempat. Negeri Tirai Bambu hanya mengatakan latihan militer sedang berlangsung dan punya maksud untuk mengirimkan pesan tertentu.

“Kami sangat percaya diri memiliki kemampuan untuk menghalau segala macam sikap pemberontakan atau perkataan ingin memisahkan diri dari Taiwan,” ujar juru bicara Kantor Urusan Taiwan, Ma Xiaoguang, pada pekan lalu kepada kantor berita Xinhua.

Sebagaimana diberitakan, Presiden China Xi Jinping mengeluarkan peringatan keras kepada Taiwan saat Sidang Parlemen Maret lalu. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Komunis China (PKC) itu menyatakan tidak boleh ada tanah atau daratan yang terpisah dari China.

Taiwan adalah salah satu isu sensitif di China. Apalagi, Negeri Tirai Bambu makin mewaspadai tindak-tanduk Taipei sejak Tsai Ing-wen terpilih sebagai Presiden Taiwan pada 2016. Perempuan berkacamata itu datang dari Partai Demokratik Progresif yang mendukung kemerdekaan Taiwan dari China.

Xi Jinping tidak menutup kemungkinan akan digelarnya latihan militer di Selat Taiwan atau di sekitar pulau tersebut. Ia beralasan, peningkatan latihan militer bukan ancaman bagi negara manapun, termasuk Taiwan yang hingga saat ini dianggap China sebagai provinsi, alih-alih negara merdeka. (**H)


Sumber: Okezone





Berita Terkait

Tulis Komentar