SeRiau - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar satu pesawat bersama Presiden Joko Widodo usai sama-sama menghadiri Harlah ke-58 PMII di Bandung, Selasa (17/4). Dalam obrolan tersebut, Cak Imin, sapaan Muhaimin, berdiskusi banyak hal dengan Jokowi. 

Salah satunya mengenai pembahasan posisi cawapres. Cak Imin memang gencar bermanuver untuk mendapatkan posisi cawapres Jokowi. 

“Tentu (dibahas soal cawapres) tapi rahasia. Ya lanjut dong. Positif dong,” kata Cak Imin di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/4).

Cak Imin mengaku mendapatkan respons positif dari Jokowi soal cawapres. Lebih lanjut, selain berbicara cawapres, Jokowi dan Cak Imin juga berdiskusi mengenai dinamika politik jelang Pilkada 2018 dan Pilpres 2019. Salah satunya mengenai ancaman perpecahan dalam pilkada terkait isu-isu keagamaan.

“Semua hal kita bahas bersama beliau, di perjalanan dari Bandung ke Jakarta itu mulai dari ancaman perpecahan dalam Pilkada. Kemudian kita juga membahas bagaimana agar gairah keagamaan Islam ini benar-benar menjadi energi positif, bukan menjadi energi negatif di dalam penyempurnaan kebangsaan dan pembangungan kita,” ungkap Wakil Ketua MPR itu. 

Namun, Cak Imin tak mau berandai-andai jika ia tidak dipilih menjadi cawapres Jokowi. Sampai saat ini, kata dia, para kiai dan ulama masih memintanya berjuang jadi cawapres. 

“Jadi sementara perintah para kiai, para ulama, para pendukung PKB, ya itu pokoknya PKB harus berjuang JOIN, Jokowi Muhaimin. Kita tidak pernah berpikir selain itu. Bagaimana nanti, ya kita tunggu sampai pendaftaran,” tutupnya. 

Bahkan, Cak Imin sangat optimistis bahwa ia akan dipilih menjadi cawapres Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang.

“Jangan kalau-kalau yang negatif. Kalau-kalau yang positif saja. Pokonya optimistis (dipilih cawapres Jokowi). Mau taruhan apa,” tutupnya. 

Sumber kumparanNEWS