SeRiau - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menganggap lumrah pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurutnya, sudah menjadi tugas bagi Wiranto yang membidangi politik di pemerintahan untuk mendengar pandangan para tokoh seperti SBY.

"Kalau pak SBY itu ketemu dengan Mega (Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri) itu baru luar biasa," kata OSO di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (19/4).

OSO tak bisa menerka isi pembicaraan Wiranto dan SBY. Namun dia memastikan keduanya membicarakan soal pilpres dalam posisi pemerintah dan partai politik.

"Bagaimana agar pilpres itu bisa berjalan dengan lancar dan baik. Itu saya pikir pokok utama pembicaraan yang pasti di lakukan kedua belah pihak," kata OSO.

Hanura, kata dia, juga belum melihat sinyal bergabungnya Partai Demokrat dengan koalisi pendukung Joko Widodo dalam pertemuan tersebut.

OSO mengaku tak tahu Wiranto menjadi utusan Jokowi untuk melakukan safari politik menjelang pilpres. Dia tidak mempersoalkan jika itu benar terjadi.

"Tugas pak Wiranto sebagai Menko Polhukam ya tugasnya mendekati semua partai-partai. Tugasnya untuk mengajak orang bagaimana keadaan pilpres itu berjalan dalam keadaan tertib dan baik. Itu sah-sah saja," katanya.

Pertemuan antara Wiranto dengan SBY berlangsung di kediaman SBY di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan sekitar pukul 10.30 WIB, Rabu (17/4) kemarin.

Wiranto baru terpantau keluar pukul 11.49 WIB dengan menumpang mobil Innova berwarna hitam. Tak berselang lama, sekitar pukul 11.53 WIB, SBY juga keluar dari kediamannya. Keduanya tidak memberikan pernyataan apapun kepada wartawan.

Wiranto membantah pertemuannya dengan SBY untuk menggalang dukungan partai koalisi pengusung Joko Widodo. 

Sumber CNN Indonesia