Parkir Rp25 Ribu Viral Mencoreng Nama Dishub Pekanbaru, Roni : Dishub di Minta  Evaluasi Menyeluruh 

  • Rabu, 18 April 2018 - 15:32:35 WIB | Di Baca : 2076 Kali
Roni Amriel SH.MH Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru

 


SeRiau- Adanya video masyarakat yang dimintai parkir Rp25 ribu di parkiran depan Plaza Sukaramai atau Ramayana Pusat yang viral di media sosial, Dishub Kota Pekanbaru diminta melakukan evaluasi secara menyeluruh.

"Dishub harus evaluasi ini, kok bisa berani-beraninya tukang parkir memungut retribusi Rp25 ribu dari masyarakat, itu meresahkan masyarakat," kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Roni Amriel, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (18/4/2018).

Dikatakan Politisi Partai Golkar ini, evaluasi yang dimaksud mulai dari internal hingga eksternal Dishub, dalam hal ini UPT Parkir. Evaluasi eksternal misalnya memberikan pembinaan kepada petugas parkir, sehingga masyarakat tidak dirugikan.

"Tukang parkir ini harus ada pembinaan dan pelatihan, kita ambil retribusi loh dari masyarakat, bukan upeti, masyarakat menggunakan fasilitas, masyarakat membayar 2000 kepada pemerintah, petugas parkirnya harus punya kemampuan melayani masyarakat, walau dari kalangan tidak berpendidikan tidak masalah, kalau dilatih, dibina ini juru parkir saya rasa tidak terjadi seperti ini," pinta Roni.

Roni juga memprediksi kejadian ini tidak hanya di Ramayana Pusat, melainkan juga disinyalir terjadi di titik parkir lainnya, namun sementara ini yang viral hanya di depan Ramayana Pusat, bahkan bisa jadi petugas parkir meminta lebih dari Rp25 ribu, maka kondisi ini perlu segera ditangani secara serius.

"Ini tanggung jawab pemerintah, dalam hal ini OPD Dishub, momen ini jadikan untuk evaluasi semua persoalan parkir, mengenai target PAD tercapai apa tidak, SDM juga, baik internal maupun eksternal juru parkir, atribut tidak lengkap, jangan minta mereka setor saja mereka harus juga sejahtera," tegas Roni.

Sejahtera yang dimaksud, sebut Roni, yakni memperhatikan berapa pendapatan bersih para petugas parkir ini, sesuai dengan kebutuhan mereka sehari-hari atau tidak, minimal sesuai dengan upah minimum regional (UMR).

"Banyak hal memaksa mereka minta Rp25 ribu, mental, mereka tidak ada uang, pakaian atribut kesejahteraan tidak diperhatikan, kalau setor sekian berapa sehari, tercukupi tidak seharinya, evaluasi semua," kata Roni.

Kejadian ini, tambah Roni, telah mencoreng nama Dishub Pekanbaru, maka tidak bisa dibiarkan harus ada langkah cepat untuk membenahinya. Banyak hal yang dinilai masih bermasalah dalam parkir, seperti surat perintah rugas rawan terjadi gesekan. Karena dalam saru lokasi parkir, sering terjadi dua surat perintah tugas.

"Jangan ada permainan dalam pengelolaan parkir, ini sumber PAD, banyak potensi, kita minta Dishub patroli di seluruh kota, mereka harus ada database seluruh jalan, tentukan potensinya, ada parameter menentukan PAD," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, biaya parkir yang fantastis dikeluhkan seorang warga saat parkir di salah satu ruas jalan di Kota Pekanbaru, biaya parkir mobilnya dimintai Rp25 ribu. Aksi ini pun viral di media sosial facebook, Rabu (18/4/2018).

Seperti akun facebook atas nama Rustika Afrianingsih dia mengupload video dengan menuliskan, "Lagi&lagi ini terulang kembali,,parkir depan Ramayana pekanbaru sllu bermasalah sebenarnya berapa tarif parkir disni... Emosi mamak dibuatnya...ngalah2in parkir diemooll..Dumai 2000nyo sni 25.0000.." video itu diupload pada 16 April pukul 19:21

Kiriman ini mendapat banyak tanggapan, namun pada Rabu pagi Rustika Afrianingsih menuliskan komentar pada kirimannya "Alhamdulillah sudah ditindak lanjuti dinas perhubungan setempat.. Trimaksih utk smua pihak yg sudah membantu".

Aksi petugas parkir ini mengundang amarah dari netizen, M Haris Haris di komentar menuliskan "lapor kan saja,jgn sok2an tu tukang parkir seenaknya saja minta uangk parkir,klo emang ada aturan,pake tu aturannya,parkir2 di mna2 ko di luar 2 ribu,lain dgn di tmpt tertentu yg pake per jam".

Febry Harahap komentar "Paling mahal 5000 mak..lawan aja, emang ada 1 org tukang parkir yg suka malak di ramayana itu, gk dikasih ngomong kasar dia pakai bahasa padang kadang ngomongnya...".

Kemudian Jimmy Xenta juga berkomentar, "Untuk tarif parkir Di peraturan daerah ditetapkan 2000 bagi kendaraan roda 4 dan 1000 untuk kendaraan roda dua ,,,perdanya sudah ada,,jdi kerasin aja,,,".

Ugie menulis komentarnya, "Kapan mo maju ky diluar negri ..gk ada tukang palkir tp tertib......".

Kemudian Muji Nur Indah juga berkomentar, "Saya selalu kasih 2000, kacanya buka dikit aja mba, pas buat ngasih duit aja, udah tu cuss..."

Bams Cozls dalam komentar menyarankan agar hal ini dilaporkan. "Udah ada bukti nya, kenapa gak lapor aja,, Percuma banyak berdebat.."

Pengguna facebook dengan akun Yama Gonzai Maher mengaku juga pernah mengalami hal serupa. "Hahhaa saya pernah ni di minta 25rb..saya gak mau bayar ngotot dia..saya turun saya blg..bs kw kalahkan aku..aku kasih 50rb...ribut pun jd kita....eh malah g mau dia" ujarnya.(***)





Berita Terkait

Tulis Komentar