SBY Khawatir Serangan AS ke Suriah Bisa Buat Dunia "Kiamat"

  • Rabu, 18 April 2018 - 01:04:18 WIB | Di Baca : 1360 Kali

SeRiau - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono mencemaskan situasi terakhir yang terjadi di Suriah. Serangan Amerika Serikat hingga aksi saling ancam antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dikhawatirkan bisa memicu peperangan lebih besar di kemudian hari.

"Ini sudah masuk dalam tingkat yang mencemaskan karena kalau balas membalas, ini berbahaya," ujar SBY dalam siaran Youtube pribadi miliknya, Selasa (18/4/2019).

SBY mengaku terus memantau perkembangan isu ini dari berbagai media massa internasional. Dia menyatakan, rakyat seluruh dunia dipastikan tak ingin kondisi semakin memburuk dan melebar ke nagara-negara lain yang menjadi pendukung Suriah atau pun AS.

Maka dari itu, SBY pun meminta agar Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) bisa membuat langkah konkret untuk menghentikan peperangan antar negara berlanjut.

Dia memahami, manuver yang dilakukan Suriah dengan mengembangkan senjata kimia sangat mengkhawatirkan. Namun, di sisi lain, cara ofensif dengan melakukan serangan militer ke Suriah juga tak bisa diperbolehkan karena akan memicu dampak lanjutan.

"Tolonglah dalam situasi seperti ini, pemimpin dunia yang lain dan juga PBB bukan hanya menyerukan, tapi do something. Lakukan langkah diplomatik, bagaimana pun untuk mencegah situasi yang membahayakan ini," ujar SBY.

Sebagai mantan kepala negara dan rakyat yang mencintai perdamaian, SBY yakin ruang perdamaian itu masih ada.

"Kalau aksi militer dilakukan, bisa menimbulkan insiden di lapangan yang tak terduga. Tidak kah peperangan besar yang lalu juga begitu," ucap Ketua Umum Partai Demokrat ini.

Menurut SBY, dunia saat ini dibelenggu dengan persoalan lain yang sangat banyak mulai dari kemiskinan hingga perubahan iklim. Dia berharap serangan militer AS ini tak menambah deretan panjang persoalan dunia.

"Jangan ditambah dengan bayang-bayang peperangan baru yang bisa bikin dunia kiamat dalam tanda kutip," katanya.

Dia juga berharap, pemerintah Indonesia melakukan langkah-langkah diplomatik dengan mengajak pemimpin dunia yang lain. (**H)

Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar