SeRiau - PKS terus berupaya agar salah satu dari sembilan kadernya bisa dipertimbangkan Gerindra untuk menjadi cawapres Prabowo Subianto. Meski belum mengumumkan koalisi secara resmi, PKS merupakan salah satu partai terdekat Gerindra. 

Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan, PKS dan Gerindra terus melakukan komunikasi guna menguatkan koalisi untuk mengusung capres dan cawapres. Bahkan, Jazuli yakin Prabowo bisa mengerti kedekatan kedua partai yang terbangun sejak Pilpres 2014 lalu. 

“Kalau dengan Gerindra kita berkomunikasi. Komunikasi selalu terus kita bangun dan saya yakin Pak Prabowo bisa merasakan sentuhan kebatinan PKS yang selama ini kita setia bersama Gerindra,” ucap Jazuli di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/4).

Dia menjelaskan, sejak Pilpres 2014, PKS merupakan partai yang paling setia dengan Gerindra. Apalagi, saat ini, kata dia, masing-masing partai koalisi telah berubah haluan dan bergabung dengan partai pemerintah. 

“Bayangin kita 2014 tanpa ada wakil, tanpa ada ketua tim sukses kita ini paling setia. Yang lain kan hijrah semua dengan jatahnya masing-masing. Tapi itu kita tentu hormati pilihan politik partai lain. Tapi di situ juga bisa terlihat mana sesungguhnya sohib yang setia,” jelas anggota Komisi I DPR itu. 

Maka dari itu, Jazuli berharap Gerindra bisa mempertimbangkan sembilan nama internal PKS untuk dijadikan cawapres pendamping Prabowo. Terlebih, sembilan kader PKS itu merupakan orang-orang terpilih yang cocok disandingkan dengan Prabowo. 

“Tapi ini bukan karena pragmatis ya. Maka kita berharap dari sembilian orang itu bisa kita persembahkan putra terbaik PKS untuk mengelola republik ini,” ucap Jazuli. 

Dia mengaku, PKS tak memiliki banyak kursi di DPR. Sehingga, permintaan partainya soal cawapres itu dinilai lebih dari cukup. 

“Dan kita punya harapan dari sembilan nama yang diumumkan itu bisa diambil, ya karena kita kursinya kita tidak terlalu muluk-muluk,” tutupnya.

Sembilan nama cawapres yang disodorkan PKS itu adalah Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, Sohibul Iman, Salim Segaf Al Jufri, Tifatul Sembiring, Al Muzammil Yusuf, dan Mardani Ali Sera. 

sumber kumparan