Tragedi Ledakan Pupuk di AS Tewaskan 581 Orang

  • Senin, 16 April 2018 - 06:09:39 WIB | Di Baca : 1213 Kali

SeRiau - Sedikitnya 581 orang tewas akibat ledakan saat para pekerja tengah membongkar muatan berupa pupuk ke atas kapal barang Grandcamp di Texas, Amerika Serikat (AS), pada 16 April 1947. Insiden tersebut juga melukai ribuan orang serta menghancurkan kapal hingga berkeping-keping.

Pupuk tersebut bukan penyubur biasa karena mengandung senyawa amonium nitrat. Bahan kimia tersebut diketahui digunakan sebagai peledak oleh militer AS selama Perang Dunia II. Namun, setelah perang berakhir, senyawa kimia itu disetujui untuk digunakan sebagai pupuk.

Melansir dari History, Senin (16/4/2018), amonium nitrat sedang dibongkar muat ke dalam kapal Grandcamp bersama sejumlah komoditi lain, yakni tembakau, dan amunisi milik pemerintah. Sedikit api saja dapat memicu ledakan dengan dampak yang sangat mematikan dalam situasi tersebut.

Benar saja, ledakan akhirnya terjadi karena adanya seorang pekerja yang merokok. Patut diketahui, merokok saat proses bongkar muat adalah hal yang terlarang di AS. Akan tetapi, buruh pelabuhan justru kerap merokok selama melakukan tugasnya.

Tidak ada yang terjadi dengan kebetulan. Dua hari sebelum insiden ledakan, salah satu bagian pelabuhan terbakar akibat api rokok. Pada 16 April 1948, kepulan asap rokok terlihat di dalam salah satu kompartemen kapal.

Air dan alat pemadam digunakan untuk menjinakkan si jago merah. Tetapi, selang tidak bisa digunakan dengan baik karena dapat merusak kargo seberat 2.300 ton. Sembari mengeluarkan amunisi dari kapal, kru berusaha membatasi masuknya oksigen ke dalam tempat penyimpanan agar tidak memicu api.

Awak kapal tidak menyadari bahwa komposisi senyawa kimia amonium nitrat yang diangkut, tidak membutuhkan adanya oksigen agar terbakar. Sekira pukul 09.00 waktu setempat, api mulai berkobar dan dalam hitungan detik terjadi ledakan dahsyat.

Kuatnya ledakan terdengar hingga jarak 241 kilometer (km). Selain itu, jangkar kapal yang seberat 1,5 ton, terlempar sejauh 2 km. Kuatnya ledakan juga sempat mengangkat beberapa kapal yang tengah merapat. Semua orang yang bekerja di pelabuhan tersebut tewas seketika.

Serpihan ledakan membuat sebuah kilang di dekat pelabuhan rusak parah. Akibatnya, fasilitas penyimpanan bahan kimia yang ada di Monsanto pun ikut meledak hingga menewaskan 234 dari 574 orang pekerja. Ledakan juga terasa hingga ke area perumahan terdekat.

Jika ditotal, korban jiwa mencapai 581 orang dengan 3.500 lainnya luka-luka. Ledakan tersebut menyebabkan kerugian mencapai USD100 juta (setara Rp1,3 triliun). Usai ledakan, pelabuhan dibangun kembali tetapi hanya diizinkan untuk melakukan bongkar muat komoditas minyak. (**H)


Sumber: Okezone





Berita Terkait

Tulis Komentar