NasDem Minta Eggi Tunjukkan Data soal 'Presiden Bikin Miskin'

  • Ahad, 15 April 2018 - 21:30:02 WIB | Di Baca : 1191 Kali

SeRiau - Anggota Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni 212 Eggi Sudjana sempat berceramah mengenai 'Presiden Buat Rakyat Miskin' karena kekayaan emas di Indonesia sudah dikuasai oleh Amerika Serikat. NasDem meminta Eggi menunjukkan data yang disampaikannya.

"Presiden yang mana? tolong tanyakan pada Pak Eggi. Kontrak kerja sama Freeport diawali tahun berapa dan diperpanjang tahun berapa? Mungkin pak Eggi punya info yang akurat," ujar Sekjen NasDem Johnny G Plate kepada wartawan, Minggu (15/4/2018).

NasDem menegaskan Jokowi tetap mengedepankan kepentingan negara dalam renegosiasi kontrak dengan Freeport. NasDem menyayangkan jika Eggi hanya asal bunyi saat melontarkan kritikan.

"Dalam negosiasi yang masih berlangsung tersebut, Presiden Jokowi akan tetap kedepankan kepentingan nasional yang paling utama dan mudah-mudahan mendapat dukungan yang kuat dari masyarakat. Jika Pak Eggi mengambil peran yang konstruktif tentu akan lebih berguna bagi kepentingan nasional kita. Jika hanya omong doang maka sangat disayangkan," bebernya.

Sebelumnya, Eggi memberikan ceramah soal presiden membuat rakyat semakin miskin lantaran sumber daya alam di Indonesia sudah dikuasai oleh asing. Menurut Eggi, dengan kondisi seperti yang ia sebutkan itu, jangan sampai salah pilih seorang pemimpin. 

"Nah kalau presiden buat kita miskin jangan pilih presiden yang nggak bener. Maka ada gerakan 2019 ganti presiden, kalau tidak membuat rakyat sejahtera," ujar Eggi saat memberi tausiah setelah mengikuti GIS berjemaah di Masjid Dzarratul Muthmainnah, Tangerang Selatan, tadi pagi.

Eggi kemudian menjelaskan bahwa sasaran kritikan yang ia maksud merujuk ke semua presiden yang menjabat di Indonesia, termasuk Jokowi. Eggi lalu berbicara mengenai fenomena kemiskinan yang ada di masyarakat. Menurut Eggi, yang terjadi saat ini adalah kemiskinan struktural.

"Dan Presiden itu jangan sensitif cuma Jokowi. Dari Sukarno sampai Jokowi. Itu yang saya maksud Presiden. Pemahaman saya ini didasarkan pada pemikiran hukum berbasis teori ekonomi kemiskinan struktural," kata Eggi. 

sumber detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar