Jokowi Harap Jembatan Holtekamp Dorong Ekonomi Papua

  • Jumat, 13 April 2018 - 07:21:49 WIB | Di Baca : 1121 Kali

SeRiau - Presiden Joko Widodo berharap Jembatan Holtekamp di Jayapura, Papua mampu menumbuhkan perekonomian kawasan setempat. Jembatan yang diperkirakan rampung akhir 2018 ini bakal menjadi jembatan terpanjang di Papua.

Panjang Jembatan mencapai 1.328 meter dan akan menghubungkan Kota Jayapura dengan Distrik Muara Tami di Provinsi Papua. Dengan jembatan ini, waktu tempuh dari Kota Jayapura menuju perbatasan Skouw terpangkas dari semula 2,5 jam menjadi 60 menit.

"Saya kira ini menjadi jembatan yang paling panjang, yang kita harapkan akan menumbuhkan titik perekonomian baru di Jayapura dan sekitarnya," kata Jokowi melalui keterangan resmi, Kamis (12/4).

Menurut Jokowi, Jembatan Holtekamp ditunjang pengembangan kawasan perbatasan Skouw sebagai embrio pusat ekonomi baru. Kawasan ini memiliki Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dan nantinya juga akan di bangun pasar.

"Ini dikerjakan dengan kolaborasi antara pemerintah kota, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat. Ada bagian-bagiannya sendiri-sendiri, yang bagus di situ," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Jembatan ini juga diharapkan menjadi lokasi wisata air yang mampu menarik minat wisatawan.

"Selain titik pertumbuhan ekonomi baru, kawasan di sekitar jembatan ini juga diharapkan menjadi tempat wisata yang indah, cantik, dan bagus," terangnya.

Setelah melihat langsung jembatan, Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo didampingi Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Pj Gubernur Papua Soedarmo dan Walikota Jayapura Benny Tommy Mano menggunakan tug boat mengitari jembatan tersebut.

Jembatan Holtekamp terdiri dari panjang jembatan utama 433 meter, jembatan pendekat sepanjang 895 meter. Jembatan dibangun 400 meter ke akses jembatan pendekat arah Hamadi dan 7.410 meter arah Holtekamp.

Jembatan ini dibuat oleh PT Pal Indonesia di Surabaya. Pengiriman bentangan utama pertama dilakukan 3 Desember 2017 dan tiba pada 21 Desember. Sedangkan bentang kedua dikirim 17 Desember dan tiba 2 Januari 2018.

Kedua bentang dikirim dengan menggunakan kapal dan menempuh perjalanan 3.200 KM. Tantangan utama dalam lifting kedua bentang, selain beban adalah kondisi cuaca, arus air, dan angin.

Pembangunan jembatan dibiayai APBN melalui Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. Sementara Pemerintah Provinsi Papua mendanai pembangunan jalan pendekat dari arah Holtekamp dan Pemerintah Kota Jayapura membangun jalan pendekat dari arah Hamadi.

Biaya pembangunan bentang utama jembatan Rp943 miliar yang dikerjakan konsorsium tiga BUMN karya.

Dalam rangka memenuhi spesifikasi mutu jembatan, material pembangunan jembatan ini sebagian didatangkan dari Bitung seperti batu pecah. Hal ini guna mendapat mutu beton K500 yang membutuhkan keausan (tingkat kehancurannya) tidak boleh lebih dari 20 persen.

sumber  CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar