City Tersingkir, Guardiola Semprot Wasit

  • Rabu, 11 April 2018 - 07:43:35 WIB | Di Baca : 1163 Kali

SeRiau - Kekalahan 1-2 dari Liverpool pada laga perempat final Liga Champions leg kedua, Rabu (11/4/2018) dini hari WIB, ditanggapi manajer Manchester City, Pep Guardiola, dengan rasa kesal. Adalah wasit Antonio Mateu Lahoz yang menjadi sumber kekesalan Guardiola tersebut.

City unggul lebih dulu pada pertandingan ini lewat gol cepat Gabriel Jesus pada menit kedua. Kemudian, pada pengujung babak pertama City sebenarnya sempat membuat gol tambahan lewat Leroy Sane, tetapi gol itu dianulir karena winger asal Jerman tersebut dianggap telah berada dalam posisi offside.

Padahal, faktanya tidak demikian. Dalam gol tersebut kaki Sane memang sudah berada dalam posisi offside. Namun, di situ Sane menerima bola dari James Milner yang berupaya menghalau bola liar. Seharusnya, dengan situasi seperti itu Sane tetap dihitung onside. Sayangnya, wasit tetap tidak mengesahkan gol tersebut.

Protes pun dilancarkan. Awalnya, Gabriel Jesus berusaha menyampaikan uneg-unegnya setelah babak pertama usai. Protes kemudian dilakukan juga oleh Guardiola. Sembari menarik Jesus ke ruang ganti, Guardiola meneriakkan kekesalannya dan hal itu membuat dirinya diusir ke tribune.

 

Babak kedua, situasi semakin parah untuk City. Mereka harus kemasukan dua gol dari Mohamed Salah dan Roberto Firmino. The Citizens pun tersingkir dari Liga Champions dengan kekalahan agregat 1-5.

Selepas laga, kekesalan Guardiola kepada Lahoz belum sirna. Kepada BT Sport, Guardiola berkata, "Sama saja seperti pertandingan menghadapi (Manchester) United. Menit ke-78, penalti paling jelas yang pernah kulihat dalam hidupku, dan Martin Atkinson tak meniup peluitnya."

"Kedua tim (City dan Liverpool, red) sama-sama sangat bagus dan keputusan-keputusan macam inilah yang jadi pembeda. Selamat kepada Liverpool, tetapi di momen yang krusial keputusan wasit tidak memihak kami," lanjutnya.

Guardiola kemudian menjelaskan kronologi pengusirannya dari tepi lapangan. Menurut sang manajer, dia tidak melakukan kesalahan apa pun.

"Aku bilang golnya Sane seharusnya dihitung. Aku tidak mengatakan apa pun yang menyinggung. Aku berusaha sesopan mungkin dan aku berada dalam posisi yang benar. Tetapi Mateu Lahoz adalah orang yang spesial. Dia selalu ingin jadi berbeda," sindir Guardiola.

Mateu Lahoz dan Guardiola memang punya sejarah buruk. Musim lalu saat City disingkirkan Monaco di 16 besar wasit asal Spanyol itu tidak memberikan penalti untuk City saat Sergio Aguero dilanggar. Kemudian, pada pertandingan fase grup lalu saat bersua Napoli, wasit yang sama kembali 'membantu' tim lawan dengan memberi dua penalti untuk Partenopei.

"Dia benar-benar spesial. Ketika orang lain melihat sesuatu, dia membuat keputusan yang berlawanan," kata Guardiola lagi.

Meski demikian, Guardiola tetap memberi kredit kepada Liverpool. Bagi eks pelatih Bayern Muenchen itu, Liverpool tetap layak lolos.

"Selamat untuk Liverpool. Aku berharap mereka bisa menjaga kehormatan sepak bola Inggris di semifinal. Mereka adalah tim yang hebat dengan manajer hebat," puji Guardiola.

 

sumber kumparan





Berita Terkait

Tulis Komentar