IDI Dituntut Klarifikasi Pemecatan Dokter Terawan

  • Rabu, 04 April 2018 - 17:58:57 WIB | Di Baca : 1595 Kali

SeRiau - Keputusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) menyatakan pemecatan sementara dokter Terawan Agus Putranto dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengundang polemik.

Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Aryani menyatakan IDI wajib mengklarifikasi perkara pemecatan sementara dokter yang mengepalai Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto tersebut.

Dewi pun akan meminta Komisi IX DPR RI yang membawahi bidang kesehatan dan ketenagakerjaan untuk memanggil IDI dan pihak terkait, termasuk dokter Terawan memberikan klarifikasi agar masalah jadi jernih.

"Semua rumah sakit 'kan punya tim etik dan hukum. Maka, pihak tim RSPAD juga harusnya nanti ikut dipanggil. Seharusnya mereka melindungi pegawai-pegawai di rumah sakit tersebut," kata anggota DPR dari fraksi PDIP tersebut di Semarang, Rabu (4/4) seperti dikutip dari Antara.

Dewi pun mengaku masih tak tahu apa yang sebetulnya pelanggaran etik yang membuat dokter berpangkat Mayjen TNI Angkatan Darat itu diputuskan dipecat sementara dari IDI.

Jika pelanggarannya hanya administrasi, menurut Dewi, mestinya ada solusi selain pemecatan. Kalau dinilai berat, IDI dan pihak Terawan harus menjelaskan kepada publik supaya tidak makin meresahkan dan jadi polemik berkepanjangan.

Dewi sendiri mengaku pernah menjadi pasien dokter Terawan untuk terapi pengobatan Digital Substraction Angiogram (DSA) atau pengobatan cuci otak. Dia mengaku pernah terapi DSA dokter Terawan pada 2017 silam.

Saat kabar keputusan MKEK itu beredar kemarin, CNNIndonesia.com terus mencoba mengonfirmasi kepada dokter Terawan. Panggilan ke nomor ponsel milik dokter Terawan sempat diangkat asistennya. Namun, sang asisten mengaku tak bisa memberikannya kepada sang dokter karena Terawan sedang menangani pasien. 

"Beliau masih ada pasien, masih ada kegiatan," kata sang asisten, Selasa (3/4).

Kemudian, hari ini pun CNNIndonesia.com mencoba menemui langsung dokter Terawan di RSPAD Gatot Subroto. Namun, sejak pagi tadi hingga petang ini, dokter Terawan masih belum bisa ditemui.

Pada siang tadi, Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM Freddy Haris sempat datang ke RSPAD Gatot Subroto untuk menemui dokter Terawan. Ia berada di sana guna mematenkan temuan Terawan yakni metode cuci otak untuk penyembuhan pasien stroke.

Saat hendak mengikuti Freddy bertemu sang dokter di ruang DSA, CNNIndonesia.com diadang petugas. 

sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar