Kunci Jawaban USBN SMA Diduga Bocor

  • Kamis, 29 Maret 2018 - 19:41:38 WIB | Di Baca : 1917 Kali

SeRiau - Tim khusus Polrestabes Bandung menyelidiki kasus dugaan kebocoran soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tingkat SMA di Jawa Barat. Polisi masih terus memburu penyebar kunci jawaban itu.

Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Yoris Maulana mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, ditemukan kunci jawaban yang bocor sesuai dengan isi jawaban sebenarnya. Sebelumnya, kasus tersebut merupakan laporan dari Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI).

"Dari keterangan saksi setelah dicocokkan, kunci jawaban yang tersebar ternyata sama dengan kunci jawaban yang dikeluarkan dari Disdik Provinsi Jawa Barat," kata Yoris di Bandung, Kamis (29/3/2018).

Yoris menjelaskan, pihaknya telah memeriksa informasi yang diberikan Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Iwan Hermawan. Dari keterangan Iwan, kunci jawaban itu didapatnya dari lembar yang tercecer di lantai.

"Pada saat yang bersangkutan membereskan ruang kelas yang telah digunakan untuk pelaksanaan USBN SMA, lalu menemukan kertas yang diduga kunci jawaban. Setelah dicocokkan, ternyata sesuai," ucap Yoris.

Hingga kini, polisi masih terus mengumpulkan bukti dan keterangan saksi guna mengungkap kasus tersebut. Temuan tersebut akan menjadi dasar polisi mengungkap kasus dugaan kebocoran soal, dan telah menerbitkan laporan polisi model A dengan nomor : LP/688/III/2018/Reskrim.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa ungkap dan menangkap pelakunya," kata Yoris.

Sebelumnya, FAGI menduga adanya kebocoran soal dan kunci jawaban USBN tingkat SMA se-Jabar. FAGI meminta polisi segera mengusut dugaan kebocoran soal dan kunci jawaban USBN SMA di Jawa Barat.

Yoris mengatakan, ada dua kemungkinan penyebab kebocoran yang harus ditelusuri. Ketua FAGI Kota Bandung Iwan Hermawan mengatakan distribusi soal serta kunci jawaban yang berupa soft copy sangat rentan pembocoran. Hasilnya lalu mudah disebarluaskan.

Tanpa menunggu laporan, Kapolrestabes Bandung, Kombes Hendro Pandowo langsung membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus tersebut.

sumber Liputan6.com





Berita Terkait

Tulis Komentar