Atasi Perwira Polri Menganggur, Lulusan STIK Dikirim ke Papua

  • Kamis, 29 Maret 2018 - 16:38:38 WIB | Di Baca : 1671 Kali

SeRiau - Mengatasi banyaknya perwira polri menganggur alias nonjob setelah lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian atau STIK, Mabes Polri akan menyalurkan mereka ke Kepolisian Daerah di luar Pulau Jawa, salah satunya adalah Papua. Adapun perwira yang dikirim ke Papua mereka yang menjadi lulusan terbaik dari STIK.

"Mereka kami minta tunjukkan kelebihan dan kehebatan mereka untuk membantu Polda Papua," kata Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Irjen Arief Sulistyanto di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis, 29 Maret 2018.

Ia melanjutkan, untuk ranking-ranking terbaik lulusan STIK, rencananya akan ditempatkan di luar Pulau Jawa. Sebab, Pulau Jawa saat ini antrean jabatan struktural sudah penuh. 
Menurut Arief akan sulit untuk polisi berpangkat ajun komisaris polisi (AKP) naik ke pangkat selanjutnya karena antreannya sudah panjang.

Hari ini STIK meluluskan sebanyak 145 perwira pertama di Aula Mutiara PTIK, Jakarta Selatan. Mereka dinyatakan telah merampungkan pendidikan dan menyandang gelar Sarjana Ilmu Kepolisian.

Dari ratusan perwira itu, empat di antaranya merupakan lulusan terbaik, yakni AKP M Eko Prahutomo yang mendapat Bintang Widya Karya karena skripsi terbaik, AKP Jeifson Sitorus mendapatkan Bintang Widya Trengginas karena memiliki fisik terbaik, AKP Sang Nurah Wiratama mendapat Bintang Widya Tanggon karena mental terbaik, dan AKP Vandy Setiawan mendapat Bintang Widya Cendikia karena mendapat IPK tertinggi 3,81.

Menanggapi rencana penempatan para lulusan terbaik itu di Papua, salah satu perwira, Vandy Setiawan mengaku siap. "Kami akan setia pada keputusan dari pimpinan. Ditempatkan di manapun kami bersedia," kata Vandy saat ditemui usai yudisium.

Vandy menambahkan, sejak awal menjadi polisi, dia dan rekannya yang lain sudah menandatangani perjanjian untuk mau ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia.

Sedangkan untuk anggota polisi lainnya, Arief berencana akan menempatkan mereka di jabatan struktural organisasi Polri dan Polda baru yang ada di Indonesia, seperti contohnya di Kalimantan Utara.

Sebelumnya, Anggota Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) Bekto Suprapto mengatakan ada 414 perwira polri menganggur atau nonjob hingga Desember 2018. Bekto mengaku mendapat informasi itu dari Asisten SDM Mabes Polri Inspektur Jenderal Arief Sulistyanto.

Keadaan menganggur atau nonjob itu biasanya terjadi selepas para perwira bersekolah pimpinan dan menolak dipindahkan ke daerah dan rela menganggur. Adapun maksud menganggur tersebut adalah polisi ditempatkan sebagai analisis kebijakan (anjak) dan tidak memiliki jabatan secara struktural.


sumber TEMPO.CO





Berita Terkait

Tulis Komentar