Cak Imin mau maju cawapres, ini kata mantan wakil Kepala BIN

  • Ahad, 25 Maret 2018 - 23:34:14 WIB | Di Baca : 3565 Kali

SeRiau - Mantan wakil ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU KH As'ad Said Ali angkat bicara soal dorongan kalangan santri agar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar maju sebagai calon wakil presiden dalam kontestasi Pilpres 2019.

"Itu kan sudah jadi aspirasi. Sudah jelas kok itu, tidak diragukan lagi. Hanya saja kita serahkan nanti siapa yang jadi pemimpin nasional yang ambil beliau," kata dia usai mengikuti acara Multaqo Ulama Nusantara se Provinsi Banten, di Pesantren Al Mubarok Kota Serang Banten, Minggu (25/3), disampaikan dalam rilisnya.

Menurut As'ad yang juga mantan wakil kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini, dirinya mendukung Cak Imin maju presiden atau wapres. "Saya sebagai rakyat, simpatisan partai-partai yang berbasis Islam khususnya PKB ya dukung-dukung saja," kata dia.

Namun demikian, As'ad menyerahkan mekanismenya kepada pimpinan nasional. Kendati dia mengakui Cak Imin memang mewakili generasi muda. Diterima atau tidak diterima Cak Imin sebagai capres atau cawapres tergantung negosiasi dengan berbagai partai.

Ditanya apakah sosok pemimpin dari kalangan santri seperti Cak Imin bisa membentuk poros ketiga dalam pilpres 2019, As'ad menilai, hal tersebut tergantung hitung-hitungan politik. Padahal, menurut As'ad, kelemahan sistem politik sekarang cukup lucu karena capres dan cawapres ditentukan presidential threshold yang dasarnya pemilu masa lalu.

Dengan sistem politik seperti itu, menurut As'ad, memang tak masalah Cak Imin maju sebagai capres. "Tapi dari segi perolehan suara tergantung permainan elite," kata dia.

Dalam Multaqa yang mengambil tema 'Pentingnya Kepemimpinan Nasional dari kalangan Umat Islam yang Berkualitas Iman dan Takwa' ini, Sekjen Multaqa Ulama Nusantara KH Ali Abdil Barr membacakan amanat Multaqa yang isinya mengimbau umat Islam memilih pemimpin nasional yang memiliki paradigma, karakter, dan visi yang sesuai ajaran Islam, berkualitas iman dan taqwa, serta representasi umat Islam.

"Yang tak kalah penting berasal dari kalangan santri," kata dia.

Menurut Ali, para ulama Se-Banten mendorong seluruh ulama dan santri di seluruh pelosok Tanah Air memilih pemimpin yang mampu meningkatkan kualitas SDM umat dengan mengembangkan mutu dan kuantitas pendidikan Islam, melalui pesantren dan madrasah diniyah.

Hal ini penting, kata dia, agar mampu mengembalikan kedaulatan ekonomi umat, mewujudkan kedaulatan pangan dan energi, dan melindungi sumber daya alam dari kepentingan asing/korporasi untuk membangun kemandirian ekonomi umat Islam.


sumber Merdeka.com





Berita Terkait

Tulis Komentar