PDIP Bahas Cawapres Jokowi setelah Pilkada

  • Sabtu, 24 Maret 2018 - 19:08:45 WIB | Di Baca : 1195 Kali

SeRiau - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eva Sundari menuturkan partainya saat ini belum membahas ihwal calon wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo atau Jokowi. Hal ini karena PDIP masih fokus pada pemenangan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018.

"Bu Mega (Megawati Soekarnoputri) minta sekarang fokus di Pilkada. Pada saatnya nanti, mungkin Juli atau Agustus baru membahas hal itu (cawapres Jokowi)," ujarnya di Perpustakaan Nasional, Sabtu, 24 Maret 2018.

Anggota komisi XI DPR itu menuturkan, meski partai-partai pengusung Jokowi mengatakan telah mengantongi beberapa nama yang berpotensi sebagai cawapres, yang terpenting adalah preferensi dari sang presiden. Menurut Eva, Jokowi tentu akan mengambil tokoh yang menambah elektabilitasnya. "Itu tidak harus ketua umum partai," ujarnya.

Pertimbangan lain, kata dia, cawapres tersebut bisa menambah kekuatan dukungan di Dewan. Syarat lain, kata Eva, syarat cawapres Jokowi adalah tokoh yang bisa membentuk pemerintahan yang kuat dengan presiden.

Saat ditanya soal tim internal PDIP yang menggodok calon pendamping Jokowi, Eka tak bisa menyebutkan siapa saja personelnya. "Tentu yang paling tinggi adalah Ketum (Megawati Soekarnoputri) karena dia punya hak prerogatif," ujarnya.

Nantinya, Eva melanjutkan, rapat pleno juga akan dilaksanakan untuk menentukan kriteria pendamping Jokowi. "Kalau itu menjurus kepada sosok orang, ya syukur," ujarnya.

Yang terpenting, kata Eva, lantaran dalam setiap pertarungan PDIP ingin selalu menang, maka setiap partai pendukung seyogyanya tidak memaksakan kehendaknya soal usulan cawapres Jokowi. "Bahwa 'aku sudah mendukung dan minta', tapi kalau tidak menambah peluang menang Pak Jokowi, ya kasihan Pak Jokowi juga," ujarnya.

Sebelumnya, politikus PDIP Puan Maharani menyatakan partainya sudah mengantongi daftar nama cawapres Jokowi untuk Pilpres 2019. Puan menuturkan, PDIP membentuk tim internal khusus untuk membahas cawapres Jokowi. Daftar nama itu, kata dia, bertambah panjang setiap waktu. "Saya lihat ini nama cawapres enggak kurang tapi malah tambah terus," kata dia di kantornya, Jumat, 23 Maret 2018.

Puan menolak membocorkan daftar nama cawapres Jokowi yang dikantongi PDIP. Dia mengatakan nama cawapres dibahas secara tertutup dan terbatas di internal partai. "Dibahas terbatas karena dinamikanya masih panjang," katanya.

Puan mengatakan PDIP masih memiliki banyak waktu selama empat bulan untuk memilih cawapres. Saat ini tim internal PDIP masih menggodok pilihan terbaik dengan melakukan pertemuan dan komunikasi politik. Partai juga mengukur rekam jejak cawapres Jokowi.


sumber TEMPO.CO





Berita Terkait

Tulis Komentar