Dekat dengan Ma'ruf Amin, Kebutuhan Jokowi untuk Legitimasi

  • Sabtu, 17 Maret 2018 - 09:43:55 WIB | Di Baca : 1449 Kali

SeRiau - Presiden Joko Widodo menggiatkan safari politiknya bersama sejumlah ulama dan pondok pesantren dalam beberapa waktu belakangan. Menariknya, Jokowi kerap didampingi Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin.

Kekompakan Jokowi dan Ma'ruf terlihat seperti saat menghadiri zikir kebangsaan di Asrama Haji pada Rabu (21/2), kemudian berlanjut dengan pertemuan di Istana seminggu setelahnya Rabu (28/2), serta ketika meresmikan Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara di Banten Rabu (14/3).

Pengamat Politik Universitas Paramadina Herdi berpendapat sangat wajar Jokowi menggandeng Ma'ruf Amin dalam safari ke pondok pesantren dan sejumlah acara keagamaan. Apalagi Jokowi butuh dukungan moral dan legitimasi orang sekaliber Ma'ruf. 

"Pak Ma'ruf kredibel dan bisa menempatkan dirinya dalam kasus, senior, dan sepuh sehingga Pak Jokowi membutuhkan dukungan moral dan legitimasi beliau," ucap Herdi kepada cnnindonesia.com. 

Kekompakan Jokowi dan Ma'ruf sudah tepat karena hal itu dapat menguatkan posisinya terutama di kalangan santri, termasuk di Jawa Timur. 

Menurutnya, Jawa Timur memang menjadi titik lemah bagi Jokowi bahkan siapapun calon presiden nantinya. Kawasan itu merupakan basis satu keluarga Hasyim Asy'ari, kakek Presiden keempat Abdurrahman Wahid (Gusdur).

Herdi menuturkan Ma'ruf selaku sepuh Nadhlatul Ulama memiliki jaringan yang baik di Jawa Timur sehingga diyakini bisa membantu Jokowi.

"Pak Ma'ruf pasti akan mengajak keluarga besar NU Jatim. Semua jaringan yang didirikan Eyang Hasyim dan Pak Ma'ruf bagian dari itu," tuturnya. 

Meski saat ini Jokowi terlihat lebih dekat dengan Ma'ruf selaku Rais Aam NU daripada Ketua Umum PBNU Said Aqil, Herdi berpendapat itu hanya permasalahan waktu. Semuanya diyakini dirangkul Presiden. 

"Ini soal momentum saja. Saat ini mungkin Pak Jokowi ini loh Pak Ma'ruf lebih dituakan," tutur Herdi. 

Adapun kedekatan Jokowi dengan Ma'ruf sebetulnya sudah terekam di banyak acara salah satunya ketika Kepala Negara terbang ke Malang, Jawa Timur pada 24 Mei 2017 untuk menghadiri pengukuhan Ma'ruf menjadi Guru Besar.

Bahkan, Ma'ruf juga menjadi saksi pernikahan putri Jokowi, Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution di Solo, Jawa Tengah, 8 November 2017 lalu.

Hubungan dekat itu bersambut dengan pernyataan Ma'ruf dua hari lalu ketika Jokowi meresmikan Bank Wakaf di pondok pesantren miliknya. Di hadapan para santri, Ma'ruf bahkan tak ragu menyatakan Indonesia beruntung memiliki Presiden Jokowi. 

Menurutnya, Jokowi selama ini mendengar dan mencarikan solusi dari permasalahan rakyat termasuk santri. Ia bersama sejumlah ulama dulu menyarankan pembangunan ekonomi dimulai dari bawah dan melibatkan pesantren. 

Hal itu direalisasikan Jokowi melalui program Bank Wakaf Mikro kerja sama Otoritas Jasa Keuangan dan 20 pondok pesantren di sejumlah daerah Pulau Jawa. 

Presiden menyatakan program ini akan dilanjutkan melalui pembentukan 20 Bank Wakaf Mikro di pulau lainnya dan terus berlanjut hingga semua daerah memilikinya. 

Program ini dibentuk untuk memperbaiki roda perekonomian masyarakat kecil dan menengah.


sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar