Wawancara Hacker Pembobol Ribuan Situs: Anggota Kami Ada Juga Polisi

  • Jumat, 16 Maret 2018 - 14:37:26 WIB | Di Baca : 1649 Kali

SeRiau - KPS (21), ketua dari Komunitas Surabaya Black Hat (SBH), telah ditahan di Polda Metro Jaya. Dia ditahan karena membobol ribuan situs, dan diantaranya milik pemerintah Amerika Serikat.

Dalam sebuah penyergapan, KPS dan beberapa rekannya ditangkap petugas Polda Metro Jaya yang bekerjasama dengan FBI. Anak-anak muda yang masih duduk di bangku kuliah ini mengaku iseng melakukan hacking.

KPS dalam wawancara dengan wartawan pada Kamis (15/3) memberikan pengakuan blak-blakan soal sepak terjang kelompoknya.

Berikut wawancara wartawan dengan KPS:

Jadi sejak kapan SBH dibentuk ?

Jadi ini dibangun sejak tahun 2012, dan saya sebagai pendiri. Saat itu, Surabaya lagi ramai orang-orang IT-nya, tapi karena enggak ada forum yang mewadahi mereka, maka saya berinisiatif untuk ketemu dengan mereka dan akhirnya buat grup di Facebook namanya SBH

Anggota SBH siapa saja ?

Ada akuntan, wartawan pokoknya macam-macam bahkan polisi juga ada.

Dalam SBH apakah ada grup untuk komunikasi ?

SBH ada website, forum ada, line ada, whatsapp juga ada, telegram ada. Ini terubuka sangat terbuka dan siapa saja bisa bergabung. Tujuannya kita buat grup itu untuk memudahkan komunikasi.

Polisi bilang dalam melakukan komunikasi lebih intens lewat media Telegram ? Ada berapa anggota di grup Telegram SBH ?

Kita emang komunikasi lewat situ. Ada ratusan anggota detailnya saya lupa.

Mulai dari kapan melakukan hacking ?

Dari 2012 saat itu situs luar negeri yang pertama kali saya retas. Mulanya saya belajar dari Coding, sebenarnya kita dalam kelompok ini enggak selalu melakukan hacking, kadang ngedesain grafis, edit foto dan video.

Darimana mulanya kepikiran untuk lakukan hacking ?

Dulu 2016 lagi ramai backbounty, jadi website seperti Traveloka atau website lainnya bilang untuk dicarikan celah dalam sistem keamanan mereka, apabila menemukan celah maka akan diberi bounty dengan kategory beberapa level mulai dari low, medium hingga high. Itu semua tergantung dari seberapa bahaya celah yang kami temukan. Tapi itu kan hanya dilakukan oleh beberapa website aja.

Jadi sebenarnya bukan melakukan hacking tetapi menawarkan jasa ?

Ya begitu kurang lebih.

Terkait peretasan 3.000 website dari 44 negara, maksud dan tujuannya dari KPS sendiri untuk apa ?

Emang tujuan kami untuk menyampaikan celah, menyampaikan ada kerentanan dalam situs website mereka bahwa keamanan mereka rentan.

Informasi dari polisi, sempat minta imbalan via bitcoin dan PayPal kepada pihak perusahaan ?

Jadi kita setelah meretas meringirim pesan pemberitahuan kepada pihak perusahaan tersebut menggunakan email. Di sana kita jelaskan bahwa kita menemukan bahwa menemukan celah dalam situs mereka. Setelah itu kami menawarkan jasa untuk memperbaiki celah tersebut. Kalau menggunakan PayPal dan bitcoin karena itu kan universal hampir semua di semua negara ada.

Kenapa minta imbalan ?

Itu wajar ya. Karena di luar negeri para hacker memang begitu.

Pihak perusahaan tidak merasa terancam atau mengancam akan melaporkan anda setelah dikirim pesan tersebut ?

Tidak karena mereka selalu menolak tawaran saya tersebut. Tapi ada beberapa yang menerima dan waktu itu ada yang membayar saya sampai 800 dollar.

Terkait peretasan situs pemerintah milik Amerika, itu memang sudah direncanakan ?

Enggak ada. Kita acak saja milihnya.

Dari 44 negara yang sudah pernah di retas, mana yang paling rentan ?

Africa, hahaha

Sekarang sudah ditahan, apakah ke depan masih akan melanjutkan aksi hacking ?

Kalau dibilang gitu ya enggak akan lah.

Kalau ditawarin untuk kerjasama dengan polisi seperti Haikal ?

Ya siapa yang enggak mau sih kerja sama polisi.


Sumber kumparan





Berita Terkait

Tulis Komentar