Say No To Capres, Serius?

  • Senin, 12 Maret 2018 - 07:33:29 WIB | Di Baca : 1362 Kali

SeRiau - Nama Anies Baswedan muncul sebagai salah satu calon presiden alternatif dalam beberapa survei. Anies dianggap dapat jadi pilihan selain Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Terbaru, saat dimintai tanggapan soal kans maju sebagai calon presiden di Pilpres 2019, Anies beberapa kali say no (mengatakan tidak) untuk maju sebagai capres. Menurutnya, capres 2019 sudah ada Jokowi dan Prabowo.

"No, no, no, no. Kan sekarang sudah ada calonnya. Ada Pak Jokowi, ada Pak Prabowo. Sudah selesai. Saya ngurusin Jakarta," kata Anies di Lapangan Arcici, Rawasari, Jakarta Pusat, Minggu (11/3) kemarin.

Awak media yang mewawancarainya kembali bertanya kepada Gubernur DKI Jakarta itu. Kali ini, Anies ditanya soal peluangnya maju di Pilpres 2019 sebagai calon wakil presiden.

Anies kembali memberi jawaban serupa. Mantan Mendikbud ini mengatakan ingin tetap fokus mengurus ibu kota.

"Jadi udah Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Saya ngurusin Jakarta," ujarnya.

Selain muncul dalam survei, nama Anies sebenarnya sudah beberapa kali disebut oleh pengurus parpol. PAN dan Gerindra menyebut nama Anies sebagai capres alternatif.

PAN membuka opsi membentuk poros baru di Pilpres 2019. Sejumlah nama, seperti eks Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Gubernur DKI Anies Baswedan, dipertimbangkan diusung poros baru.

"Kan ada Pak Gatot (Gatot Nurmantyo), Anies (Gubernur DKI Anies Baswedan), Muhaimin (Ketum PKB Muhaimin Iskandar), Bang Zul (Ketum PAN Zulkifli Hasan), AHY (Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono). Tinggal diformatnya gimana," ujar Ketua DPP PAN Yandri Susanto kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/3) lalu.

Sementara di Gerindra, nama Anies dan Gatot disebut-sebut masuk radar untuk menjadi cawapres mendampingi Prabowo. Kalangan internal Gerindra menilai Anies dan Gatot cocok mendampingi Prabowo di Pilpres 2019.

"Di internal ada nama Anies dan Gatot," kata Wasekjen Gerindra Andre Rosiade saat dihubungi, Kamis (8/3).

Di luar dorongan agar Anies ikut berkontestasi juga ada suara yang memintanya mengurus Jakarta. Salah satunya disampaikan mantan Kepala Staf Kostrad Majyen (Purn) Kivlan Zen. Meski begitu, menurutnya tak tertutup kemungkinan jika ada yang mengusulkan Anies untuk maju.

"Jangan dululah, selesaikan dulu Jakarta. Baru sebentar duduk masak mau langsung jadi calon presiden atau wakil presiden, nanti kayak Jokowi lagi tiba-tiba," ujar Kivlan setelah menghadiri silaturahmi menuju Pilpres 2019, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (8/3/2018).

Wacana poros ketiga ini muncul dari Presiden PKS Sohibul Iman. Ia mendorong Partai Demokrat bersama PAN dan PKB membentuk poros baru di Pilpres 2019. Alasannya, agar kontestasi pilpres bisa diikuti calon alternatif di luar Presiden Joko Widodo dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

Wacana pembentukan poros baru untuk Pilpres 2019 disinyalir menguat karena sikap beberapa partai pendukung Jokowi yang masih abu-abu, yakni PKB dan PAN. Sejumlah nama calon presiden alternatif mengiringi isu poros baru.

Nama-nama yang bermunculan di beberapa lembaga survei tersebut antara lain Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Kogasma Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. (Sumber : Detiknews.com)





Berita Terkait

Tulis Komentar