Tank TNI di Purworejo tenggelam, guru PAUD dan anggota TNI tewas

  • Sabtu, 10 Maret 2018 - 17:07:23 WIB | Di Baca : 1275 Kali

SeRiau - Sebuah tank dari Batalyon Infanteri 412/Bharata Eka Sakti Purworejo tergelincir dan tenggelam di Sungai Bogowonto, Purworejo, Sabtu (10/3). Saat peristiwa berlangsung, tank itu sedang membawa siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ananda dari Sindurjan.

Menurut Nyoto, salah satu saksi mata, ketika tank tersebut terjatuh, semua siswa PAUD yang menjadi penumpang selamat. Namun, seorang prajurit yang berada di dalam tank tersebut meninggal dunia.

"Kayaknya ada dua anak yang dibawa ke rumah sakit. Saya nggak tahu persis tentang korbannya," kata Nyoto kepada Liputan6.com melalui sambungan telepon.

Sebenarnya peserta outbond dan kunjungan ke markas Batalyon 412 ada lima PAUD dan TK. Masing-masing adalah PAUD Ananda jumlah 16 anak dan satu guru, PAUD Lestari 20 anak empat guru, TK Masitho 3 jumlah 71 anak empat guru, PP Handayani 38 anak empat guru, dan YK Siwi Peni jumlah 35 anak empat guru.

Data dari Basarnas Semarang menyebutkan, korban meninggal bernama Pratu Randi Suryadi yang menjabat sebagai tamtama Lidik Staf Intel Yonmek 412/BES dan seorang guru bernama Iswandari, Kepala Sekolah PAUD Ananda.

Outbond itu diikuti oleh PAUD TK yang berada dalam satu gugus, yaitu wilayah Mranti dan Sindurjan. Kunjungan dan outbond memang sering dilakukan anak-anak TK ke markas Batalyon Infanteri 412 sebagai sarana mendekatkan hubungan TNI dan masyarakat.

"Rutin ada kegiatan kok. Bergantian hampir setiap minggu. Ini kegiatan biasa, bukan kegiatan berbahaya. Kalau kali ini ada kecelakaan, ini murni musibah. Jangan menyalahkan siapapun," kata Nyoto.

Berdasarkan laporan yang masuk ke Basarnas Semarang, kegiatan diawali dengan berkumpul di lapangan Yonif 412. Dari situ, anak-anak diajak melihat dari dekat dan simulasi naik helikopter.

Untuk lebih mengenalkan peralatan perang yang dimiliki TNI, anak-anak itu kemudian diajak melihat-lihat tank di garasi tank. Anak-anak juga diajak naik tank ke Sungai Bogowonto di belakang markas.

"Dibagi menjadi tiga kelompok dengan tiga tank. Pada kloter kedua, satu tank tergelincir dan masuk sungai," kata Humas Basarnas Semarang Zulhawary Agustianto.

Semua tentara piket dan yang berada di markas segera mengevakuasi dan menyelamatkan penumpang tank yang tenggelam. Pratu Randi Suryadi dinyatakan meninggal ketika sudah berada di RSU Dr. Tjitro Wardoyo.

Sementara, Ibu Iswandari juga meninggal setelah sempat dirawat di UGD RS Panti Waluyo. Saat ini, tank yang mengalami kecelakaan sudah bisa dievakuasi ke darat. Belum ada penjelasan resmi dari TNI mengenai kecelakaan tank ini. (sumber Liputan6.com) 


  





Berita Terkait

Tulis Komentar