Tempe, Makanan Ajaib yang Dilupakan Bangsa Sendiri

  • Rabu, 07 Maret 2018 - 10:22:48 WIB | Di Baca : 1757 Kali

SeRiau - Indonesia Vegetarian Society (IVS) menjadi salah satu komunitas vegetarian terbesar di dunia, dengan memiliki lebih dari 120.000 member dan 62 cabang di berbagai kota di Indonesia. Komunitas vegetarian di Indonesia sendiri tercatat sudah ada lebih dari 1,5 juta orang, yang tiap tahun jumlahnya terus bertambah.

Namun demikian, Susiantio President Vegan Society of Indonesia yang juga Presiden Yayasan Tempe Internasional dalam jumpa pers Vegan Culinary Festival di Jakarta mengatakan, kebanyakan orang Indonesia salah mengira bahwa daging mengandung banyak protein, padahal tempe justru menyumbang proteim lebih tinggi ketimbang daging.

“Bahkan tempe kandungan kalsiumnya 10 kali lebih tinggi dibanding daging,” ungkap Susianto.

Makanan Kelas Dua

Susianto sendiri menyayangkan sikap orang Indonesia kebanyakan yang masih menganggap rendah tempe sebagai makanan kelas dua. Padahal dalam Serat Centhini Jawa Kuno diceritakan, pada abad XVII tempe menjadi salah satu makanan para raja-raja Jawa.

Khasiat dan kandungan gizi pada tempe yang tinggi juga telah dibuktikan dalam berbagai penelitian, yang hasilnya tempe dapat digunakan untuk mengatasi masalah kekurangan gizi, tempe juga terbukti dapat mencegah dan mengatasi diare, dan tempe bisa mengobati penyakit hiperkolesterol dan hiperglikimia.

“Proses fermentasi kacang kedelai jadi tempe itu yang membuat kandungan protein pada tempe tinggi, bahkan mengalahkan daging,” ungkap Susianto.

Tempe di Luar Negeri

Di Jepang sendiri tempe dijual di mal dan menjadi salah satu produk high class yang dikemas sangat mewah. Sedangkan di Inggris, 1 kilogram tempe dijual seharga 10 Poundsterling atau hampir Rp 200.000, dan di Amerika dijual dengan harga USD 10 atau lebih dari Rp 100.000, sementara di Indonesia tempe dianggap makanan kelas dua, padahal Indonesia punya potensi sebagai penghasil tempe terbaik di dunia. (*JJ)



Sumber: liputan6





Berita Terkait

Tulis Komentar