BPS: Kenaikan Pertamax Beri Andil Inflasi

  • Kamis, 01 Maret 2018 - 13:05:02 WIB | Di Baca : 1261 Kali

SeRiau - PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi atau yang disebut juga dengan Bahan Bakar Khusus (BBK). Ini merupakan kenaikan tertinggi sejak beberapa bulan terakhir.

Tercatat, harga Pertamax naik Rp300 per liter menjadi Rp8.900 per liter dari harga sebelumnya Rp8.600 per liter. Kenaikan ini terjadi pada pukul 00.00 WIB

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto menjelaskan, kenaikan harga BBK tersebut telah memberikan andil pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Akibatnya, sektor tersebut pun mengalami inflasi 0,02% memberikan andil 0,01% terhadap inflasi nasional.

"Yang dominan memberikan andil inflasi adanya kenaikan bensin untuk pertamax dan pertamax turbo, memberikan andil, sebaliknya yang memberikan deflasi penurunan tarif angkutan udara," kata dia di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (1/3/2018).

Sekadar infomasi, BPS mencatat dari 82 kota di Indonesia menunjukkan terjadi inflasi 0,17%. Dari 82 kota tersebut, sebanyak 55 kota yang mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura mencapai 1,05% dan inflasi terendah ada di Kota Palangkaraya sebesar 0,04%.

Jika dilihat dari kelompok pengeluaran, kenaikan harga terjadi di seluruh kelompok pengeluaran, sehingga semuanya mengalami inflasi. Adapun inflasi tertinggi, terjadi di kelompok makanan jadi, minuman jadi, rokok, dan tembakau.

Adapun untuk kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,22% sumbangannya kepada inflasi sebesar 0,05%.

Sementara kelompok sandang, mengalami inflasi 0,35%, dan komoditas yang dominan memberikan andil, yaitu emas sebesar 0,02%. Adapun kelompok pengeluaran kesehatan mengalami inflasi, 26% dengan andil tipis kepada inflasi Februari 2018 sebesar 0,1%.

 

 


sumber Okezone





Berita Terkait

Tulis Komentar