SeRiau - LINGERIE salah satu pakaian dalam seksi yang memiliki bentuk ketat dan disukai banyak wanita. Tapi jika keseringan memakai, awas dampaknya bisa memicu infeksi kelamin.

Maka dari itu, ahli ginekologi tidak menyarankan wanita untuk mengenakan celana dalam yang kurang tepat. Terlebih pakaian dalam yang Anda pakai sangat ketat dan membuat Miss V tidak bisa bernapas bebas.

Lebih lanjut, Ginekolog Dr Anne Henderson dari Doctify menjelaskan, pakaian dalam let atau berbahan sintetis, cepat membuat daerah intim mengalami infeksi jamur. Karena oksigen yang diperoleh organ intim sangat minim.

"Mengenakan celana yang terlalu sempit juga dapat membuat Miss V tidak bebas mendapatkan oksigen. Bakteri baik akhirnya terganggu," ujar Dr Anne, dilansir Dailystar, Senin (26/2/2018).

Bakteri baik perannya besar sekali agar tetap membuat Miss V sehat. Belum lagi, daerah itu sangat sensitif dari serangan penyakit.

Untuk mencegah infeksi Miss V terjadi, maka para ahli menganjurkan agar Anda memakai celana dalam berbahan katun. Pakaian dalam katun bisa menghambat infeksi Miss V dan melindungi daerah kelamin wanita.

Selain risiko infeksi, Anda juga mudah mendapatkan risiko iritasi kulit. Pada beberapa wanita, lebih rentan mengalami gangguan ini. Apalagi kalau celana dalamnya dicuci dengan detergen berbahan kimia membahayakan.

"Wanita harus pintar memilih celana dalam yang sehat dan aman dipakai," ucapnya.

Satu lagi, selain lingerie, ada celana dalam thong yang harus dihindari. Pemakai thong harus waspada terhadap infeksi saluran kemih.

Bentuk thong sangat minim dan tidak menutupi semua area intim. Sehingga bakteri jahat mudah masuk ke saluran kemih.

Tidak ada yang salah jika Anda mengenakan celana dalam berbahan sutra dan longgar untuk mendukung aktivitas Anda. Daripada Anda terjangkit infeksi Miss V atau jatuh sakit, maka pilihlah celana dalam yang lebih nyaman untuk pencegahan pula.

Sumber Okezone