Jokowi Tertawa Saat Disinggung Cawapres Pilihannya

  • Rabu, 21 Februari 2018 - 23:44:20 WIB | Di Baca : 1503 Kali

SeRiau - Presiden Joko Widodo telah bertemu sejumlah ketua umum partai membahas pemilihan presiden 2019, namun ia masih enggan menyinggung soal sosok calon wakil presidennya.

"Belum sampai ke sana. Masih panjang sekali," ucap Jokowi sambil tertawa di Asrama Haji Pondok Gede, Rabu (21/2).

Pendaftaran calon presiden dan wakil presiden akan dimulai 4 Agustus 2019. Dengan demikian, Jokowi hanya memiliki waktu kurang dari empat bulan mempersiapkan serta menentukan calon pendampingnya di Pilpres 2019.

Beberapa nama mengemuka, di antaranya Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan. Ada juga yang menyinggung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). 

Baliho-baliho bertuliskan Cak Imin Calon Wakil Presiden 2019 bahkan sudah terlihat di banyak sudut sejumlah kota termasuk Jakarta. 

Jokowi sendiri cukup aktif menjalin komunikasi politik bersama sejumlah ketua umum partai dalam beberapa pekan terakhir 

Setelah berdampingan seharian bersama Cak Imin saat meresmikan kereta api bandara, beberapa waktu lalu, mantan Wali Kota Solo ini juga terlihat terus berdialog bersama Ketua PPP Romahurmuziy ketika kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Salafiyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur. 

Kemarin pagi (20/2), Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan menyambangi Istana tanpa mobil dinasnya guna bertemu Jokowi. Zulkifli menyatakan, Pilpres menjadi salah satu yang dibahas.

Kemudian, malam harinya, Presiden Jokowi bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis. Jokowi terbuka menyatakan, ia membahas Pilpres bersama Presiden kelima Indonesia itu. 

Romi sendiri mengakui sempat membahas cawapres bersama Jokowi. 

"(Jokowi) Menanyakan kepada masing-masing partai siapa yang kira-kira pantas mendampingi beliau menjadi Wapres," kata Romi. 

PPP, kepada Jokowi, menyampaikan tiga kriteria wakil yang pantas, salah satunya adalah jauh dan berada di luar sirkulasi ujaran kebencian. Menurutnya, hal itu guna menjaga kedamaian jelang dan setelah Pilpres.

Kriteria kedua adalah seseorang yang bisa membantu Jokowi menjaga keutuhan NKRI yang dibangun atas dasar nasionalisme dan agama.

Jokowi juga diharapkan memilih pasangan yang dapat mendongkrak elektoralnya di masyarakat.

 

 

 


sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar