IKST Kembali Taja Seminar & Rapat Kerja.

  • Selasa, 20 Februari 2018 - 17:13:19 WIB | Di Baca : 1656 Kali

 

 

 

SeRiau-Ikatan Keluarga Sungai Tapung (IKST)  kembali akan melakukan  kegiatan Seminar dan Raker (rapat kerja) pada Rabu (21/2) di Hotel Mona Pekanbaru  dengan Tema "Melalui Revitalisasi Adat dan Budaya Tapung kita songsong pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Tapung".

Ketua umum IKST, Sapaat mengatakan Organisasi IKST sudah berdiri sejak tahun 1957 dipekanbaru, dan menjadi perekat bagi berbagai komponen masyarakat asal sungai tapung dimanapun mereka berada.

"Organisasi IKST sendiri sudah berdiri sejak 1957 di Pekanbaru sehingga diharapkan terus dapat menjadi perekat bagi berbagai komponen masyarakat asal sungai Tapung dimanapun berada", ujarnya.

Ia juga menambahkan "Kegiatan Seminar kali ini merupakan pembahasan lanjutan dari SMST II & Festival  Budaya di Desa Kasikan, Kecamatan Tapung Hulu pada September 2017", tambahnya.

Kegiatan seminar yang akan diadakan tersebut dibagi menjadi dua sesi. Yaitu, Sesi pertama pada pukul 09.00 Wib  membahas Merevitalisasi Adat dan Kebudayaan Masyarakat asal Wilayah Sungai Tapung, dimana sebagai Narasumbernya antara lain Prof Suwardi MS (sejarawan Riau), Dinas Kebudayaan Riau, LAK Kampar, Ketua Umum DPP LEMTARI, Dt. Suhaili dengan Prolog/Abstrak oleh Afrizal dari Tapung Heritage.

Pada sesi ini M. Rais Hasan selaku ketua panitia acara mengharapkan agar dapat menghasilkan Rangkuman yang nantinya bisa menjadi salah satu dasar dalam penulisan sejarah adat dan budaya tapung supaya lebih komprehensif.
"Diharapkan dari sesi ini dapat menghasilkan Rangkuman/prosiding seminar yang menjadi salah satu dasar untuk menulis Sejarah Adat dan Budaya Tapung lebih Komprehensive", ucap Rais yang didampingi sekretaris panitia, Anggi Dharma Antoni.

Dan sesi ke dua setelah isoma pada pukul 13.00 wib akan ada seminar pembangunan dengan pembicara Pakar Hukum Tata Negara DR. Maxsasai, Wakil Ketua DPRD Kampar H. Sahidin, Anggota Legislatif Kampar, Reni dan Ahmad Kosasih serta dari Tim Pemekaran Kecamatan Kuala Tapung dan Tapung Kanan. Dan Kegiatan akan diakhiri dengan Rapat Kerja Pengurus pada sore harinya.

Ditempat lain salah seorang tokoh tapung yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD Riau, Dr. Edi Basri saat dihubungi melalui telpon mengatakan meskipun Tapung saat ini penduduknya sudah sangat heterogen, baik dalam suku ataupun agama, namun adat istiadat asli Tapung hendaklah dijunjung tinggi, baik bagi penduduk asli tapung ataupun bagi mereka yang datang dan menetap ditapung.

"Karna adat istiadat Tapung punya sejarahnya sendiri, maka adat istiadatnya harus kita Revitalisasi ditengah masyarakat Tapung tersebut, sehingga tidak hanyut dan terbawa arus globalisasi dan juga perkembangan yang ada di Tapung saat ini", ucapnya.

Ia juga menambahkan sebagaimana petuah Melayu, dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung, jadi adat istiadat asli Tapung serta budayanya hendaklah menjadi akar adat dan budaya bagi masyarakat yang berada ditapung.

Seminar ini juga mendapat sambutan baik dari Tokoh Adat  Masyarakat Sungai Tapung sekaligus merupakan Ketua Umum LEMTARI, Dt. Suhaili yang berdomisili di Jakarta.(rilis)





Berita Terkait

Tulis Komentar