Pengaturan Skor dalam Bulu Tangkis Bukan Kasus Baru

  • Selasa, 20 Februari 2018 - 14:32:40 WIB | Di Baca : 1319 Kali

SeRiau - Pengaturan skor dalam bulu tangkis benar-benar terjadi. Bahkan, sebuah pemberitaan di Malaysia menyebutkan ada pemain yang menerima USD77 ribu (sekitar Rp1 miliar) dalam sebuah turnamen yang berlangsung pada 2006-2007.

Informasi tersebut dibeberkan mantan pebulu tangkis Malaysia yang tidak ingin diinformasikan namanya. Meski begitu, ciri-ciri dia adalah pernah menjadi pebulu tangkis terbaik dunia.

"Pengaturan skor bukan hal baru. Mungkin, yang baru adalah penggunaan teknologi dalam pertandingan sehingga menyulitkan interaksi antara bandar judi dengan para pemain," kata sumber tersebut.

Dijelaskan lebih lanjut olehnya, kasus pengaturan skor itu disaksikan sendiri ketika berhasil melaju ke perempat final dalam sebuah turnamen di Eropa. Saat itu, ia melihat sebuah komputer yang khusus mengatur judi bulu tangkis.

"Saya melihat komputer itu ketika sarapan di cafetaria hotel. Tadinya saya gunakan komputer itu untuk melihat hasil pertandingan tapi di dalamnya malah terdapat situs judi resmi. Yang paling mengejutkan, ada nama sama saya dalam situs tersebut," papar sang nara sumber.

Ia menjelaskan, tiap orang tinggal memasang taruhan untuk pemain yang kira-kira dianggap bakal jadi pemenang. Setelah itu, beberapa pemain meminta teman-temannya memasang taruhan hingga akhirnya sang pemain itu berpura-pura kalah dalam pertandingan dan memenangkan taruhan.

"Saya tahu seorang pemain lebih tertarik meraup USD77 ribu (sekitar Rp1 miliar) ketika memenangi taruhan. Pasalnya, hadiah turnamen itu sendiri hanya berkisar USD6 ribu (sekitar Rp81 juta)," terang sang sumber.

Keterangan di atas seakan menuntun kasus pengaturan skor yang sedang menimpa dua pebulu tangkis profesional Malaysia belum lama ini. Menurutnya, penjelasan itu bisa saja memudahkan Federasi Badminton Dunia (BWF) untuk melakukan investigasi.

Pekan lalu, NSTP Sport mengabarkan ada seorang pebulu tangkis Malaysia yang sedang diinvetigasi karena terlibat kasus pengaturan skor. Namun setelah dikonfirmasi kepada Asosiasi Badminton Malaysia (BAM), malah terdapat dua pebulu tangkis Malaysia yang sedang dibekukan aktivitasnya karena investigasi BWF.

Kedua pemain itu wajib menghadiri persidangan di Singapura pada 26 dan 27 Februari mendatang. Jika benar terbukti bersalah, keduanya bisa dijatuhi sanksi larangan berkompetisi secara profesional seumur hidup. 

"Saya tidak yakin BWF bisa memonitor gaya hidup kedua pemain tersebut. Sebab, banyak pemain lain juga yang seperti itu di luar sana. Kita hanya bisa menunggu hasil persidangan di Singapura pada akhir bulan ini," tutup sang sang sumber. 

 

 


sumber Metrotvnews.com





Berita Terkait

Tulis Komentar