Pembantai Sekolah Florida Dijerat 17 Dakwaan Pembunuhan

  • Jumat, 16 Februari 2018 - 13:33:52 WIB | Di Baca : 1250 Kali

 


SeRiau-:Nikolas Cruz (19) telah mengakui dirinya yang membantai 17 orang di sekolah menengah Florida, Amerika Serikat (AS). Dia dijerat 17 dakwaan pembunuhan berencana oleh otoritas setempat.

Seperti dilansir AFP, Jumat (16/2/2018), Cruz hadir dalam sidang pada Kamis (15/2) sore waktu setempat, melalui telekonferensi. Hakim dalam persidangan itu memerintahkan agar Cruz ditahan tanpa jaminan. Dia dijerat 17 dakwaan pembunuhan berencana. 

"Cruz menyatakan dirinya merupakan pria bersenjata yang masuk ke kampus sekolah bersenjatakan AR-15 dan mulai menembaki murid-murid yang dilihatnya di lorong dan di halaman sekolah," demikian bunyi dokumen yang dibacakan dalam persidangan itu. 

Pengakuan Cruz itu disampaikan kepada polisi setelah dia ditangkap pada Rabu (14/2) waktu setempat.

Baca juga: Pembantai Sekolah Florida Anggota Kelompok Supremasi Kulit Putih

Dalam sidang perdananya, disebutkan bahwa usai beraksi, Cruz mengakui dirinya sengaja membuang senapan dan perlengkapan taktis yang dibawanya, demi bisa membaur di antara kerumunan orang yang keluar dari kompleks sekolah. 

Usai berhasil kabur, Cruz mampir ke gerai Wal-Mart dan restoran cepat saji McDonald's setempat. Dia ditangkap 40 menit kemudian, setelah polisi berhasil mengidentifikasi dirinya menggunakan rekaman CCTV sekolah.

Sheriff Broward County, Scott Israel, menyebut Cruz membeli senapan AR-15 secara legal dari agen senjata bernama Sunrise Tactical Supply yang memiliki izin di Coral Springs, Florida.

 

Dalam pembelaannya, pengacara Cruz menyebut kliennya telah menyatakan penyesalan atas kejahatan yang dilakukannya. "Dia (Cruz-red) sosok yang putus asa," sebut Melissa McNeill yang mewakili Cruz dalam sidang. "Dia sedih, dia berduka, dia menyesal," imbuhnya.

Berbagai informasi yang didapat dari teman-teman Cruz menyebut sosoknya yang suka membuat masalah dan sangat menggilai senjata api. Bahkan postingan akun media sosial milik Cruz, yang kini sudah dihapus, terang-terangan menunjukkan kegemarannya pada senjata api dan pisau. 

Informasi lain menyebutkan Cruz bergabung dengan kelompok supremasi kulit putih bernama Republic of Florida (ROF). Pemimpin kelompok itu, Jordan Jereb, menyebut Cruz pernah diajak ikut latihan ala militer di dekat Tallahassee, Florida. Namun Jereb menegaskan kelompoknya tidak memerintahkan ataupun mendukung aksi keji Cruz itu.

Motif aksi brutal Cruz ini belum diungkap ke publik. Namun laporan menyebut Cruz dikeluarkan dari Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida, beberapa waktu lalu karena alasan disiplin. Disebutkan pihak sekolah bahwa Cruz pernah mengancam teman-temannya. 

(Sumber : detiknews.com)





Berita Terkait

Tulis Komentar