Beasiswa Studi ke Australia Sudah Ada yang Buka

  • Jumat, 02 Februari 2018 - 23:44:21 WIB | Di Baca : 1847 Kali

 

SeRiau - Beasiswa Pemimpin Masa Depan atau Future Leader Scholarship 2018 dari University of Technology Sydney (UTS) telah dibuka.

Jalur masuk perguruang tinggi UTS yang bernama UTS Insearch membuka kesempatan ini untuk para mahasiswa di Asia, termasuk Indonesia.

Setelah lolos, mereka dapat melanjutkan studi pendidikan tinggi di Sydney, Australia dengan beasiswa sebesar 3.000 dollar Australia untuk biaya kuliah semester kedua dan dijamin masuk ke UTS Insearch Leadership Program senilai 2.000 dolar Australia.

Melalui program tersebut, mahasiswa mendapatkan bekal pengembangan profesi serta pengalaman kerja di Sydney untuk meningkatkan karier dan jiwa kepemimpinannya.

Hingga akhir 2017, tercatat hampir 20.000 mahasiswa Indonesia belajar di Australia. Berpijak pada fakta itu, peluang kerja sama Australia dengan Indonesia sangat besar. Utamanya, kerja sama untuk meningkatkan pertukaran ilmu pengetahuan, penelitian, dan pengembangan potensi kepemimpinan.

Head of Corporate Communications UTS Insearch, Kate Dennis, mengatakan tahun lalu sekira 50 persen penerima beasiswa ini merupakan pelajar dari Indonesia.

“Beasiswa Future Leader Scholarship memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa. Murid akan dihubungkan dengan industri dan bisnis yang ada untuk pengalaman karier dan pengembangan profesionalnya,” kata Dennis.

Salah satu syarat untuk mendapat beasiswa yaitu calon mahasiswa harus memberi penjelasan tipe pemimpin masa depan yang seperti apa mereka nantinya.

Selain beasiswa itu, UTS Insearch baru saja menandatangani nota kesepahaman dengan Universitas Brawijaya (UB) dalam program studi Bahasa Inggris di Jawa Timur.

Direktur Pengembangan Indonesia UTS Insearch, Mariam Kartikatresni, mengatakan mahasiswa  dan pengajar akan dapat mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris, baik untuk belajar, bekerja, penelitian akademis, maupun publikasi.

“Program kolaborasi ini bisa untuk mahasiswa maupun dosen yang mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Sebab, kemampuan berbahasa Inggris sangat penting untuk membangun hubungan kolaboratif jangka panjang dalam pendidikan tinggi antara Australia dan Indonesia” ujar Mariam.

 

 

 


sumber Kompas.com





Berita Terkait

Tulis Komentar