Unik, Alat Pijat untuk Prostat Bikin Pria Ini Kecanduan Orgasme

  • Jumat, 02 Februari 2018 - 00:04:02 WIB | Di Baca : 3785 Kali

SeRiau - Alkisah ada seorang pria yang baru saja sembuh dari infeksi pada prostatnya. Lalu ia berusaha memulihkan kondisinya dengan membeli alat pijat khusus.

Alat pijat bermerek Aneros helix ini sebenarnya adalah sebuah mainan seks untuk meredakan gejala peradangan pada prostat pasca infeksi.

Tak tahunya, setelah menggunakan mainan ini, pria yang hanya diketahui berusia 63 tahun itu dapat merasakan orgasme yang kuat dan tak terkendali.

Temuan ini menarik perhatian Dr Roy Levin, seorang peneliti biomedis dari Sheffield University yang tengah mempelajari tren orgasme dari rangsangan pada kelenjar prostat ini. Oleh Dr Levin, kondisi ini kemudian disebut sebagai 'Super-O'.

"Pria ini sangat senang dengan stimulasi itu hingga ia tak perlu berfantasi atau memikirkan apapun (untuk mendapatkan orgasme, red). Tinggal memijat prostatnya saja," tulis Dr Levin seperti dilaporkan The Sun.

Padahal mulanya orgasme dari prostat ini sulit didapat dan prosesnya juga tidak menimbulkan kenyamanan. "Namun hanya dalam dua bulan membiasakan diri dengan alat pijat tersebut, pria ini menemukan 'manfaat' lebih dari alat tersebut," tulis Dr Levin lagi.

Persoalan berikutnya, efek 'kesenangan' yang didapat dari kombinasi keduanya bersifat sangat adiktif. Sebab ia tak hanya merasakan klimaks di anus, di mana alat pijat itu dimasukkan, tetapi hingga ke penis, perineum dan pinggangnya, seperti halnya yang terjadi ketika seks betulan.

Dr Levin melaporkan, pria ini sebenarnya mencoba berhenti menggunakan alat pijat tersebut, tetapi ia sendiri menemukan fakta bahwa tanpa memakai alat pijat itu, orgasme bisa datang sendiri.

Ia hanya tinggal berbaring dengan bertumpu pada dua bantal untuk menyangga pinggangnya sembari memakai kondom. "Kondisi ini dapat memicu orgasme refleks tanpa si pasien memegang penis atau bahkan prostatnya," tambahnya.

Hal ini membuktikan bahwa efek yang ditimbulkan dari penggunaan alat pijat tersebut dapat 'membekas' dengan kuat di otak, sehingga meski alatnya sudah tidak dipakai, efeknya masih terasa. Ini disebabkan oleh sifat neuroplastisitas yang dimiliki otak.

Otak pada dasarnya terus membuat koneksi-koneksi sinapsis baru. Dan ketika otak pria ini telah merekam adanya koneksi atau keterkaitan antara rangsangan non-seksual dengan orgasme, maka ini menyebabkan si pasien bisa mencapai klimaks tanpa perlu memberikan rangsangan apapun pada alat vitalnya.

Kabarnya, si pasien dilaporkan sampai mengalami cedera akibat kejang leher yang terlalu sering saat orgasme berlangsung.*#

Sumber: detikhealth





Berita Terkait

Tulis Komentar