Kangkung Mengandung Racun, Benarkah?

  • Kamis, 01 Februari 2018 - 23:35:21 WIB | Di Baca : 3561 Kali

SeRiau – Kangkung merupakan jenis sayuran favorit masyarakat karena bisa diolah jadi berbagai macam masakan. 

Selain rasanya yang enak, kangkung memiliki kandungan nutrisi dan serat yang baik bagi tubuh. Misalnya kandung vitamin A pada kangkung mampu melindungi kesehatan mata. Kandungan seratnya yang baik mampu mencegah risiko diabetes.

Terlepas dari manfaatnya, ternyata kangkung juga memiliki stigma negatif di masyarakat. Misalnya, jika konsumsi kangkung berlebihan, dikatakan dapat memicu kelelahan dan mengantuk. Bahkan ada yang mengatakan bahwa kangkung berpotensi beracun. Benarkah demikian?

Pakar gizi klinis Dr med. dr. Maya Surjadjaja, MS, SpGK mengatakan, bahwa asal muasal kangkunglah yang membuat tanaman ini punya stigma negatif.

"Kangkung itu tanaman liar. Gulma yang hidup di rawa-rawa. Karenanya banyak ulat dan lain-lain yang terkadang hidup di dalamnya," ujarnya dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT tvOne Kamis 1 Februari 2018.

Selain sebagai tanaman pengganggu, belum lama ini ramai dibicarakan bahwa kangkung termasuk sayuran yang dilarang di AS.

Menurut Federal Noxious Weed List USDA, kangkung dikelompokkan sebagai daftar sayuran beracun sejak Desember 2010 silam karena dianggap sebagai sayuran yang mengandung gulma berbahaya dan ada pula yang beranggapan bahwa dalam kangkung terdapat cacing yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

"Memang benar. Namun tidak bisa disamaratakan seperti itu. Di AS cara mengonsumsinya pun berbeda, mereka lebih senang dijadikan salad. Kalau kita pasti melalui proses masak, dicuci dan dipotong kecil-kecil," ujarnya.

Lebih lanjut Maya mengatakan, selama konsumsinya wajar kangkung aman dikonsumsi. 

Untuk mengenal kangkung lebih dalam dan mendapatkan manfaat sehatnya, berikut ini mitos fakta seputar kangkung.

1.Kangkung bikin ngantuk

"Fakta. kangkung ini banyak mengandung zat mineral, magnesium, selenium dan precusor serotonin. Tapi bukan berarti makan langsung ngantuk. Semua tergantung dosis. Seberapa banyak kita makan," ujarnya.

2.Menetralkan racun

"Fakta. Memang sudah ada penelitiannya. Kangkung asalnya dari India dan sudah ada jurnalnya di sana disebut sebagai tanaman fitofarmaka yang ekstraknya bermanfaat sebagai detoks." 

3. Bikin asam urat tinggi

"Mitos. Asam urat itu terjadi karena reaksi inflamasi karena tingginya purin dan bikin reaksi inflamasi. Kangkung memang punya zat inflamatori (purin) tapi kandungan purinnya tidak banyak," ujarnya.

4. Mengandung racun

"Mitos. Kalau di AS itu berbeda dengan di sini. Orang Indoensia konsumsi kangkung dalam batas dan cara yang aman. Perlu dicermati juga soal jenis kangkung yang mereka konsumsi, apakah berbeda dengan kangkung di Indonesia."

5. Banyak nutrisi baik

"Fakta. Serat kangkung sangat baik bagi pencernaan. Meski proteinnya tak banyak (karena sayuran) tapi kadar mineral, vitamin dan antioksidannya mampu menangkal radikal bebas. Zat besinya juga banyak," ujarnya.*#

Sumber: viva.co.id





Berita Terkait

Tulis Komentar