Menuju Masyarakat Hidup Sehat

“ Pembangunan Sarana Prasarana Kesehatan Terus Dilakukan  “

ROKAN HILIR,Seriau.com - Bercerita mengenai pelayanan kesehatan seyogyanya tidak ada habis habisnya, dalam cara dan upaya selalu didapatkan untuk memberikan pelayanan dan hidup sehat kepada masyarakat. 

Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau terus berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat ke pelosok-pelosok daerah yang ada. Hal itu dengan cara memperluas jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat dengan memberdayakan puskesmas, puskemas pembantu serta meningkatkan status puskesmas menjadi puskesmas rawat inap.

Selain membangun puskesmas rawat inap di setiap kecamatan, Pemkab Rokan Hilir juga membangun Puskesmas Pembantu (Pustu) di setiap kecamatan yang membutuhkan sesuai dengan keperluan dan ketersediaan tenaga kesehatan. 
Pembangunan Pustu di setiap kecamatan dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk mendapatkan pertolongan pertama sebelum dirujuk ke Puskesmas maupun ke rumah sakit.

Bupati Rokan Hilir, Suyatno mengatakan, saat ini rata- rata di kecamatan telah berdiri pustu, namun pustu yang ada kondisinya memang perlu mendapatkan peningkatan baik fasilitas gedung maupun dukungan Alat Kesehatan (Alkes).

"Mulai 2017 ini pemkab akan membangun pustu di setiap kecamatan secara bertahap dan berkelanjutan," kata Bupati. 
Keberadaan puskesmas tersebut tersebar pada beberapa kecamatan dan membantu masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik, terutama pada kawasan yang jauh dari RSUD RM Pratomo Bagansiapiapi.

"Harus terus diupayakan agar seluruh puskesmas meningkat statusnya menjadi puskesmas rawat inap, namun secara bertahap akan kami realisasikan menyesuaikan dengan anggaran yang ada dan ketersediaan tenaga medis," katanya


Kepala Dinas Kesehatan Rohil Dahniar mengatakan, dari 19 puskemas yang ada di Rokan Hilir, sembilan diantaranya merupakan Puskesmas Rawat Inap. 

Adapun rinciannya yaitu Puskesmas Rawat Inap Rimba Melintang di Kecamatan Rimba Melintang, Puskesmas Rawat Inap Bangko Kanan dan Puskesmas Rawat Inap Bangko Jaya di Kecamatan Bangko Pusako. Kemudian Puskesmas Rawat Inap Sedinginan di Kecamatan Tanah Putih, Puskesmas Rawat Inap Pujud di Kecamatan Pujud, Puskesmas Rawat Inap Kubu di Kecamatan Kubu Babussalam, Puskesmas Rawat Inap Bagan Batu di Kecamatan Kecamatan Bagan Sinembah, dan Puskesmas Rawat Inap Panipahan di Kecamatan Pasir Limau Kapas.

Sementara 10 puskesmas yang belum berstatus rawat inap antara lain Puskesmas Bagansiapiapi dan Puskesmas Bagan Punak, Puskesmas Pekaitan, Puskesmas Balai Jaya, Puskesmas Simpang Kanan, Puskesmas Sinaboi, Puskesmas Tanah Putih Tanjung Melawan, Puskesmas Bantaian, Puskesmas Rantau Kopar dan Puskesmas Tanjung Medan.

Dahniar menjelaskan ada perbedaan puskesmas dengan puskesmas rawat inap berpedoman kepada yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Diantaranya ruang Pelayanan dan Alkes, serta standar tenaga minimal.

Menurutnya ruang pelayanan dan Alkes puskesmas rawat inap harus memiliki ruang gawat darurat dengan Alkes set gawat darurat, sedangkan puskesmas hanya ruang tindakan dengan Alkes Set tindakan medis/gawat darurat.

Ia mengharapkan agar dengan peningkatan status puskesmas yang ada dapat memberikan pelayanan kesehatan yang semakin baik bagi masyarakat Rohil. 

Keberadaan puskesmas menurut dia menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan yang secara nyata bersentuhan langsung dengan masyarakat. 

Beberapa kegiatan pelayanan kesehatan misalnya kegiatan puskesmas di Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas yang tetap mengaktifkan Pusat Pelayanan Terpadu (Posyandu). Baik kader posyandu dan tim kesehatan dari Puskesmas tetap semangat melaksanakan posyandu setiap harinya dan juga memberikan makanan tambahan berupa roti pada balita diatas enam bulan. (Adv/Humas/Pemkab)



Berita Terkait

Tulis Komentar