Lima Tahun Tak Punya Kendaraan Operasional

Bupati Usulkan Dana CSR Perbankan Untuk Bantu Kendaraan Operasional Pendamping PKH

  • Selasa, 21 November 2017 - 20:21:13 WIB | Di Baca : 1805 Kali

 

KARIMUN, SeRiau - Bupati Karimun Aunur Rafiq berencana akan membantu pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dengan pengadaan kendaraan operasional. Yang dialokasikan dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) perbankan.

"Selama ini tim pendamping PKH menggunakan kendaraan pribadi dengan menangani rata-rata di setiap Kecamatan antara 350 sampai 400 orang. Maka tahun depan akan kita bantu agar mereka ini punya kendaraan operasional. Kita siasati dari dana CSR perbankan tiap tahunnya yang dialokasikan untuk membantu pengadaan armada sampah, maka separuhnya kita alokasikan untuk 
pengadaan sepedamotor tim pendamping PKH," ucap Rafiq.

Pemerintah menurutnya memang belum dapat menganggarkan secara langsung dan secara keseluruhan, mengingat anggaran yang tidak sedikit. Selain itu pula, untuk sementara tidak semua pendamping akan mendapatkan kendaraan operasional dan akan disediakan secara bertahap.

"Kita akan komunikasikan dengan Bank Riau dan BNI. Mungkin sementara enam sepedamotor dulu dari 14 pendamping PKH yang ada. Kendaraan operasional ini memang penting untuk kelancaran kerja mereka. Karena masing-masing paling sedikit melayani 350 sampai 400 penerima di setiap Kecamatan. Apa lagi kalau tahun 2018 mendatang ada penambahan penerima, maka masing-masing 
pendamping akan melayani lebih dari 500 penerima," kata Rafiq.

Pengadaan kendaraan operasional itu menurutnya agar ada timbal balik antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat, sehingga kemampuan daerah adalah memberikan fasiltias kendaraan operasional bagi pendamping dan kemampuan pusat adalah menyerahkan bantuan dana bagi penerima PKH.

Sementara, seorang pendamping PKH dari Kecamatan Kundur, Darmawan mengatakan, sejak tahun 2012 mendampingi penerima PKH sampai tahun 2017 ini dia tidak pernah mendapatkan fasilitas operasional, selama ini menggunakan kendaraan pribadi yang kondisinya juga memprihatinkan.

"Oleh karena itu kami mohon perhatian dari pemerintah, minimal kami punya kendaraan operasional. Lantai kami setiap hari adalah aspal dan kami tidak kenal hari libur. Maka harapan kami paling tidak ada perhatian minimal fsilitas, kalau materi saya rasa sudah cukup," kata Darmawan.(*)





Berita Terkait

Tulis Komentar