Jangan Keburu Menikah, Ini Pesan Din Syamsudin bagi Lulusan UMRI

  • Ahad, 19 November 2017 - 15:18:42 WIB | Di Baca : 2115 Kali

 

Pekanbaru.SeRiau - Sebanyak 251 lulusan Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) diwisuda, Sabtu (18/11/2017). Wisuda yang di laksanakan di Kampus 2 UMRI ini, tidak hanya dihadiri oleh Gubernur Riau namun juga mantan Ketua Umum PP Muhamadiyah Prof Din Syamsudin

Din Syamsudin dihadapan wisudawan/i  berpesan agar mahasiswa Umri yang baru diwisuda jangan buru buru dulu menikah. Sebab, ilmu yang baru diperoleh hari ini bukan akhir dari ananda menuntut ilmu, melainkan awal dari proses studi sepanjang hayat." Makanya kalau ananda ada kesempatan dan kemauan teruslah menuntut ilmu jangan buru buru menikah. Terus lanjutkan pendidikan hingga ke S3. Kalau sudah menikah biasa menuntut ilmu agak sedikit terganjal," kata  Din Syamsudin disambut tepuk tangan seluruh wisuda dan undangan, Sabtu (18/11)

Selain itu, Din Syamsudin juga mengharapkan lulusan Umri menjadi sarjana yang sejati,  Intelektual muda, beriman dan bertaqwa dan penuh inovasi yang berkemajuan. Din menilai kemajuan Umri sangat membanggakan. Karena dalam waktu seumur jagung tapi sudah mengalami perkembangan seperti sekarang. Salah satunya yaitu, mampu meluluskan ratusan mahasiswa dalam sekali wisuda. Dari fisik juga sudah ada perkembangan. Selanjutnya, beberapa prodi sudah diakui pemerintah. Hal itu disebabkan Umri didukung SDM yang handal. 

“ Saya perkirakan 5 tahun kedepan posisinya bisa menjadi salah satu universitas yang lebih maju di Sumatera,” kata Din.

Din menilai, apa yang sudah dicapai Umri ini tak terlepas dari sikap pimpinannya yang nekat. Bahkan ia sampai menganalogikan Rektor yang menjabat sebagai orang gila. “Kalau rektornya orang gila. Yaitu gila kerja, punya ide gila, maka akan cepat terlihat kinerjanya,” ungkap Din.

Sementara itu, Rektor UMRI Dr.Mubarak.MSi mengatakan para wisudawan mampu berkiprah di tengah-tengah masyarakat. Menurutnya, lulusan Umri harus menjadi sarjana yang berkualitas dan berkepribadian baik. Karena, selain menerima ilmu pengetahuan, waktu kuliah mereka juga dibekali dengan pendidikan karakter lewat materi Al Islam Ke muhammadiyahan.

Ditambahkannya, perkembangan Umri yang cukup membanggakan yaitu telah ditorehkannya Akreditasi Institusi Universitas dengan predikat B. Hal ini membuat Umri telah sejajar dengan universitas lainnya di Riau. Lalu, 13 program studi saat ini juga telah terakreditasi B.

Semua capaian Umri ini dipastikan Rektor bukan atas kerja keras satu pihak semata. Dia menjabarkan, semua terlibat memajukan Umri. Mulai dari cleaning service, sekuriti, pegawai, mahasiswa, dosen-dosen, dekan, wakil dekan, pembantu rektor sampai rektor. Rektor juga menegaskan bahwa capaian dan keberhasilan yang diperoleh Umri saat ini bukan akhir segalanya. Tapi merupakan lompatan quantum menuju visi Umri. Dengan bersinerginya semua kekuatan ini, maka tidak harus menunggu terlalu tua untuk menikmati yang enak. Tapi sejak usia kampus ini masih muda pun, hal yang membanggakan sudah bisa dinikmati.

Dijelaskan Rektor, lompatan besar yang ingin ia capai kini di antaranya adalah diperolehnya akreditasi A untuk institusi Umri di tahun 2023. Hal ini tentunya diawali dengan beberapa prodi sudah terakreditasi A di tahun 2022.“Salah satunya yang kami optimisi meraih akreditasi A yaitu Prodi Ilmu Komunikasi, Prodi Ilmu Hukum dan lainnya. Setidaknya 30 persen bisa meraih akreditasi A,” kata Rektor. Sementara, Prodi yang masih terakreditasi C ditargetkan 2 tahun kedepan sudah menjadi B. Tak hanya itu, di tahun 2022, jumlah dosen bergelar doktor atau lulusan S3 di Umri bisa mencapai 30 sampai 35 orang. Meski tak terlalu banyak, namun yang ingin doktor yang ada itu berkualitas. Dengan banyaknya dosen bergelar doktor, Mubarak yakin langkah mengembangkan universitas kedepannya bisa lebih mudah. Di antaranya yaitu, mendirikan program pascasarjana. Namun, karena program pascasarjana itu termasuk menjadi agenda yang ingin segera dicapai, Rektor mengaku membuat target awal tahun ajaran 2018, sudah berdiri. “Saat ini kami masih menginventarisir sejumlah doktor agar terlibat,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman yang hadir berpesan bahwa setelah wisuda masih ada tugas yang harus dikerjakan. Artinya, para wisudawan tetap harus menambah ilmu. “Karena dimanapun mengabdi, ilmu sangat penting. Apalagi di era sekarang, kemajuan berbagai sektor sangat dinamis dan luar biasa,” kata dia (zal)





Berita Terkait

Tulis Komentar