KSOP Kembalikan Berkas Untuk Dilengkapi

Pemindahan Pelabuhan Bongkar Muat ke Parit Rampak Tuai Kendala

  • Ahad, 27 Agustus 2017 - 14:00:51 WIB | Di Baca : 2176 Kali

KARIMUN, SeRiau - Rencana pemindahan pelabuhan bongkar muat di Taman Bunga atau persis didepan rumah dinas Bupati Karimun yang ditargetkan pada Februari lalu ternyata meleset. Bupati Karimun Aunur Rafiq mengaku ternyata masih banyak kekurangan yang perlu dilengkapi.


"Sampai saat ini masih berproses, sudah dilengkapi oleh PLt Dirut BUP, Sensissiana dan ditemukan ada delapan poin. Seperti izin operasi, MB, breasting dolphinnya. Kelayakan lainnya sudah disurati kembali ke Kementerian Perhubungan melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Karimun.


Soal tak tercapainya target pemindahan pada Februari lalu, Rafiq mengaku memang masih ada beberapa kendala yang sejak dulu, saat membangun pelabuhan bongkar muat di Taman Bunga tidak disiapkan administrasi kelengkapan.


"Kalau saya surut kebelakang kan salah nanti, membuka yang lama dan menyalahkan yang lama. Tapi kan setelah saya duduk masih ada beberapa yang tidak disipkan. Kemudian setelah PLt nya Sensissiana duduk disana justru ada delapan item yang harus dipenuhi. Kalau itu dipenuhi saya minta KSOP serius untuk memberikan izin dan juga dari Pelindo. Kalau seperti ini kan berarti tidak ada keinginan. Keinginan kita sudah satu, bagaimana ini bisa dipercepat. Persyaratan sudah ada dan ini lah sama-sama kita bawa ke Kementerian," terangnya.


Mengenai kesiapan Pelabuhan Parit Ramak di Sungai Raya Kecamatan Meral, Rafiq mengaku memang masih terus dilakukan persiapan sambil menanti izin dari pemerintah pusat. Sehingga ketika izin sudah keluar maka bisa langsung dipergunakan secara maskimal.


"Dulu kan pelabuhan kita ini ada saat masih jadi Kecamatan dan belum jadi Kabupaten. Tapi yang penting kita satu visi akan menjadikan Parit Rampak sebagai pelabuhan bongkar muat yang melayani kepentingan masyarakat," kata Rafiq.


Sayangnya, Rafiq tidak berani menargetkan, alasanya nanti masyarakat akan menuntut jika melenceng dari yang ditargetkan. Sehingga ia hanya mengaku ingin secepatnya segera diselesaikan sehingga dapat dilakukan pemindahan pelabuhan bongkar muat ke Parit Rampak.


Respon dari KSOP menurutnya sudah sangat baik dan serius membantu. Sedangkan persiapan yang sudah matang di Parit Rampak adalah pemasangan breasting dolphin sudah selesai.


Sementara, Pelaksana Tugas (PLt)Direktur Utama Badan Usaha Kepelabuhanan (Dirut BUP), Sensissiana menyebutkan, delapan poin yang dimaksud adalah kesemuanya merupakan dokumen-dokumen penting yang masih perlu dilengkapi.


"Dokumennya kan sudah diserahkan kepada KSOP, tapi rupanya masih ada yang kurang saat dilakukan verifikasi oleh KSOP, sehingga kita lengkapi. Setelah dilengkapi kan nanti akan diteruskan ke pusat," ucap Sensis.


Sama seperti Rafiq, Sensis pun tak berani menargetkan pemindahan pelabuhan tersebut ke Parit Rampak. Ia hanya meminta doa dari masyarakat agar secepatnya bisa terealisasi.


"Kalau dapat saya maunya besok dipindahkan, tapi kan butuh proses. Alhamdulillah saya progres terus dan dokumen sudah saya lengkapi. Sudah saya masukkan ke KSOP dan sudah dilakukan verifikasi. Tapi itu tadi, ada kekurangan data dari kami, ini sudah saya progres juga. Termasuk progres data yang berkaitan dengan Dinas Perhubungan yang dipastikan dalam dua hari ini sudah selesai, lalu akan kembali diserahkan kepada KSOP lagi dalam melengkapi data," jelas Sensis.


Menurutnya, kondisi pelabuhan dipastikan sudah siap, tinggal melengkapi infrastruktur yang rusak untuk segera diperbaiki, salah satunya termasuk jalan didalam areal pelabuhan Parit Rampak. Sedangkan kapasitas kapal yang layak untuk sandar jika sudah keluar izin dari pusat, Sensis mengaku belum dapat mengetahuinya, karena masih akan menanti tim survey dari pusat bersama KSOP, sehingga baru dapat dipastikan maksimal kapal berkapasitas berapa grestone (GT) yang layak untuk melakukan bongkar muat.(*)





Berita Terkait

Tulis Komentar