Hanya Terpenuhi 1000 Ton dari 2900 Ton Yang Dibutuhkan

Jelang Ramadhan Karimun Krisis Beras

  • Senin, 15 Mei 2017 - 13:10:11 WIB | Di Baca : 1891 Kali

KARIMUN, SeRiau - Menghadapi bulan suci ramadhan yang tinggal 10 hari lagi bakal dijelang, Kabupaten Karimun mengalami krisis pangan khususnya beras. Dari 2900 ton beras yang dibutuhkan untuk satu bulan saat puasa ramadhan, dipastikan baru tersedia sebanyak 700 sampai 100 ton.


Kondisi itu diperoleh saat Bupati Karimun Aunur Rafiq menggelar pertemuan tertutup dengan 20 orang pemilik distributor beras dan jenis sembako lainnya dari Karimun dan Kundur pada Senin pagi (15/5), di rumah dinas Bupati. Usai pertemuan itu, Rafiq pun terlihat gusar dan langsung mengecek salah satu gudang beras milik Ahi di Jalan Raja Usman Kelurahan Sungai Lakam Kecamatan Karimun, atau persis didepan Bank Riau Kepri.


"Kalau dilihat dari keseluruhan kebutuhan kita hampir 17 item yang dibahas tadi. Agak sedikit rawan ini adalah jenis beras dan gula. Prediksi kebutuhan selama satu bulan khususnya dibulan suci ramadhan ini lebih kurang 2900 ton. Sementasra ketersediaan beras dari seluruh distributor yang ada ditempat kita saat ini hanya 700 ton sampai 1000 ton. Artinya masih ada kekurangan beras 2000 ton lebih," ucap Rafiq.


Kondisi semakin parah ketika stok beras yang disampaikan Bulog sekitar tiga pekan lalu yang mengatakan ada stok beras sebanyak 500 ton di gudang bulog. Namun dalam rapat tertutup kemarin pagi ternyata hanya ada stok beras sejahtera (Rastra) atau beras miskin untuk masyarakat miskin sebanyak 400 ton. Sedangkan stok beras premium sampai hari ini di gudang bulog masih kosong.


Oleh karena itu, Rafiq meminta agar Bulog segera mengantisipasi kekosongan stok tersebut. Bahkan dia meminta agar segera berkorodinasi dengan Bulog Batam yang membawahi Bulog Karimun. Upaya itu juga harus diperkuat dengan melibatkan Asisten II Kabupaten Karimun, Sensisiana menyurati Bulog Batam untuk segera mengirimkan stok beras ke Bulog Karimun.


"Tujuannya adalah untuk antisipasi apa bila terjadi keterlambatan masuknya beras dari jawa atau dari Jakarta. Sehingga beras bulog ini bisa jadi alternatif dapat dijual karena beras premium itu boleh dijual. Bahkan dalam pertemuan tadi saya katakan bahwa Bulog Karimun harus proaktif terhadap Bulog Batam. Kemudian hari ini juga saya meminta kepada Asisten II agar menulis surat ke Bulog Batam untuk dapat saling 

berberkorodinasi dengan bulog Karimun dalam membantu ketersediaan beras ditempat kita. Karena itu merupakan tanggungjawab Bulog di Batam. Jadi jangan sampai kosong persediaan beras kita," tegasnya.


Disinggung apakah dapat meminta beras tangkapan dari Bea dan Cukai untuk menjadi stok beras dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, Rafiq lebih mengutamakan beras dari Bulog. Sedangkan untuk pasokan beras di pulau-pulau pun semuanya bergantung kepada distributor di Karimun, karena semua distributor di pulau-pulau juga membeli beras dari distributor Karimun.


"akanya hari ini kami melakukan pengecekan secara langsung ke gudang beras milik Ahi ini, stok beras yang dia puny ada sekitar 200 ton untuk jenis premium dan jenis medium merek ketupat. Itu cukup lah untuk kebutuhan kita sampai tiga hari kedepan. Kemudian kita juga cek ke gudang bulog untuk memastikan kondisi yang ada," kata Rafiq.


Hanya saja lanjut Rafiq, tidak hanya Ahi sebagai distributor beras di Karimun dan masih banyak distributor lainnya. Sehingga masih dapat diandalkan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dalam beberapa hari kedepan. Bahkan ada beberapa distributor yang mengaku masih menunggu proses pengiriman beras dari Jakarta. Sedangkan harga distributor dari pengecekan yang dilakukannya, untuk jenis premium dijula Rp9000 per kilogram dan harga pasaran Rp10.000 per kilogram. Sedangkan beras cap ketupan Rp12.200 per kilogram dan harga pasaran Rp13.000 sampai Rp14.000 per kilogram.


Disinggung para distributor kerap ambil kesempatan saat mau puasa, dengan adanya spekulan yang menyebabkan harga sembako semakin tinggi bahkan stok lama dijual mahal, Rafiq mengaku dalam pertemuan itu sudah ditegaskan bahwa distributor jangan melakukan penimbunan dengan mempermainkan harga.


"Kan kita sudah tahu bahwa beras yang ada ini kan tidak mencukupi. Jadi bagaimana pula harus ditimbun. Kalau memang ini sampai terjadi kan sudah ada aturannya, penimbun beras atau sembako lainnya akan ditindak tegas. Kalau kedapatan izin distributornya akan dicabut, bahkan akan diproses secara hukum. Ini sudah saya tegaskan tadi. Termasuk juga bahwa kalau barang susah didapat maka harga menjadi tinggi dan ini saya minta jangan sampai terjadi," tegasnya.


Sementara untuk stok gula pasir kata Rafiq, saat ini tidak banyak dari beberapa distributor hanya ada sekitar 240 ton namun dinilai cukup untuk sebulan. Kondisi itu kata dia dinilai tidak begitu bermasalah oleh para distributor. Sedangkan harga jual dipasaran sesuai dengan Harga Eceran Tetap (HET) adalah Rp13.000 per kilogram dan harga distributor Rp11.500 per kilogram.


Sedangkan untuk stok cabe merah saat ini didatangkan dari Jawa tepatnya dai Kota Malang dengan kualitas yang sangat baik, karena pengiriman menggunakan pesawat ke Batam, sedangkan pengiriman ke Karimun menggunakan kapal.


Kondisi tersebut kata dia, sangat dikhawatirkan untuk wilayah pulau-pulau seperti wilayah Kecamatan Moro, Kecamatan Durai dan Kundur. Alasannya karena biaya transportasi laut yang lumayan tinggi.


"Tapi tadi dari TNI AL dan Polres Karimun juga siap bantu untuk proses pendistribusian ke pulau kalau memang Bulog mengalami kesulitan pengiriman untuk beras dari Batam ke Karimun. Begitupun ke pulau-pulau. Katanya untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kelangkaan. Apa yang saya sampaikan ini sebetulnya tidaklah berlebihan dan apa adanya. Kita sedang berupaya menutupi kekurangan beras dengan jumlah yang 

dibutuhkan tadi sekitar 2000 ton lagi," kata Rafiq.


Dia berharap agar bulan puasa ramadhan nanti pendistribusi beras dari Jawa ke Karimun tetap lancar. Sehingga para distributor dapat membeli beras tanpa hambatan yang dibeli dari Jawa atau Jakarta.(*)





Berita Terkait

Tulis Komentar