Hasil Tinjauan Wabup ke Titik Rawan Banjir

Semua Drainase Tak Berfungsi Normal

  • Kamis, 02 Maret 2017 - 12:31:07 WIB | Di Baca : 1619 Kali

KARIMUN, SeRiau - Wakil Bupati Karimun Anwar Hasyim menilai banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya banjir dalam sebulan terakhir ini. Dan secara umum karena saluran drainase tidak berfungsi secara normal.


Kondisi itu dibuktikan ketika dia meninjau langsung beberapa titik yang menjadi penyebab banjir pada Kamis pagi (2/3). Titik yang ditinjau seperti belakang Kantor Lurah Kapling Kecamatan Tebing yang merupakan langganan banjir saat intensitas hujan tinggi, begitupun perumahan Permata Hijau dan Perumahan Balai Garden yang saling bersebelahan, sehingga membuat pemukiman warga Kelurahan Kapling dan Kelurahan Tebing tenggelam.


Beberapa lokasi lainnya yang menjadi target tinjauan dan perlu adanya perbaikan drainase adalah Gang Awang Nur Kecamatan Meral serta komplek perumahan Bea dan Cukai Kecamatan Meral.


"Dari tinjauan tadi saya melihat ada banyak faktor yang menjadi penyebab banjir. Pertama banyak drainase yang tidak bisa menampung debit air hujan yang begitu deras, selain itu memang ada drainase yang betul-betul tersumbat dengan sampah dan rumput. Tapi tadi sudah dibersihkan seperti di Perumahan Permata Hijau Kapling. Kemudian saluran air kurang lebar, ada juga drainase yang tidak memiliki ujungnya atau pembuangan akhir, sehingga saat hujan terus menerus mengakibatkan banjir ke pemukiman," ucap Anwar.


Penyebab lain kata dia karena ada beberapa dataran yang begitu rendah seperti Kantor Lurah Kapling dan sekitarnya, sehingga ketika hujan turun dan tak sanggup menampung air mengakibatkan banjir, ditambah dengan air laut yang pasang.


Disamping itu pula ada drainase yang kondisinya lebih tinggi dari pada pemukiman warga, sehingga ketika hujan deras turun meluber ke pemukiman warga. Kemudian atas kondisi drainase yang tak normal itu pun telah diperintahkan kepada dinas terkait agar segera melakukan normalisasi mulai dari pembersihan saluran, membangun drainase baru dan melebarkan drainase yang telah ada serta menggali saluran yang mendangkal karena tertutup pasir dan sampah.


"Memang perlu menata ulang drainase kita di titik rawan banjir. Kalau kondisinya kecil harus dilebarkan. Tapi ada masalah baru ketika melakukan pelebaran drainase, yakni kena lahan masyarakat sehingga camat dan dinas PU harus melakukan komunikasi kepada warga. Kalau tidak tembus nanti saya yang akan turun tangan. Yang jelas ini segera dilakukan agar pembuangan air lancar samapi kelaut," tegasnya.


Untuk drainase di komplek perumahan Bea dan Cukai Meral, dipastikan, Jum'at (3/3) akan langsung dikerjakan dengan cara membongkar drainase dan bangun baru, sehingga kondisinya lebih rendah dari pemukiman warga yang tujuannya agar air segera mengalir kelaut. Soal izin memang sudah dilakukan peninjauan bersama-sama, namun sambil menunggu keluarnya izin secara tertulis, pengerjaan sudah harus dilakukan terlebih dahulu.


Disinggung bahwa keluhan warga di Kelurahan Tebing dan Kapling mengenai penyebab banjir karena developer tidak memperhatikan saluran drainase, Anwar mengaku tidak seperti itu. Karena developer pasti mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Sedangkan untuk mengantongi izin tersebut tentu dilakukan survey terlebih dahulu.


Sayangnya, Anwar tidak berani memberikan jaminan kepada masyarakat yang menjadi korban banjir atau berada pada lokasi rawan banjir untuk tidak lagi kebanjiran. Namun menurutnya pemerintah sudah melakukan langkah awal. Kalau memang nantinya kembali banjir, maka akan dilihat apa masalah yang muncul dan kembali dicarikan solusi. "Sekarang persoalannya kita belum tahu apakah solusi ini bisa normal secara total atau tidak makanya kita pun belum bisa jawab. Yang penting sekarang kita kerja dulu. Nanti dalam perjalanan kalau masih banjir juga akan kita pelajari selanjutnya apa yang keliru dan cari solusinya. Intinya pemeirntah tetap peduli kepada masyarakat korban banjir," tutupnya.(*)





Berita Terkait

Tulis Komentar