Pekanbaru, SeRiau- Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, mempertanyakan realisasi pembangunan pasar induk diluas lahan 3,2 hektar yang berada di Jalan Soekarno Hatta Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

Hingga saat ini, PT Agung Rafa Bonai (ARB) sebagai pihak pemenang tender, tak kunjung menyelesaikan pembangunan yang sudah molor selama bertahun-tahun tersebut.

"Kalau kontraktor tak sanggup, putus aja kontraknya. Buat surat pernyataan tidak sanggup. Daripada wan prestasi bisa dituntut," Kata Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Ruslan Tarigan

Dari koordinasi melalui Perangkat Daerah dulu, segala regulasi dan persyaratan yang ada seluruhnya sudah dipenuhi. Termasuk kata Ruslan, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang sebelumnya sempat terganjal.

"Pengakuan Dinas Pasar saat itu, semua persyaratan sudah diserahkan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Mereka katakan IMB sudah lama selesai, tetapi anehnya pihak pengembang belum melaksanakan pembangunannya," ucap Politisi PDI P tersebut.

Menurutnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, sebagai orang yang bertanggungjawab dibidang ini, harus responsif menyurati pihak kontraktor untuk segera menyelesaikan pembangunan pasar induk agar tak ada lagi simpang siur dari persoalan tersebut.

"Saya lihat belum ada tanda tanda. Baru pondasi. Kalau dibiarkan begini, yang ada investor juga yang merugi. Pemko Pekanbaru harus secepat mungkin menggesa, supaya pedagang terakomodir dan mengurai kemacetan yang ada di pasar," pintanya.

Sebelumnya, Kepala Dispas Mahyuddin mengatakan, pembangunan Pasar Induk saat belum mengantongi IMB. Karena tanah yang berada di pasar induk saat ini berstatus jual beli akte notaris. Untuk memiliki sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN) semua urusan dan tanggung jawab dia limpahkan ke pihak investor.( Bir)