Rusia Heran Diundang Trump untuk Hadir di KTT G7 September


SeRiau - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menunda pertemuan KTT G7 hingga September karena pandemi virus corona. Selain itu, daftar negara yang diundang dalam pertemuan akan diperluas meliputi Australia, Rusia, Korea Selatan, dan India. 

Keputusan Donald Trump yang ingin mengundang Rusia cukup mengejutkan banyak pihak. Bahkan, Trump sudah menelepon langsung Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Senin (1/6) untuk menyampaikan undangan tersebut.

Dikutip dari Reutres, Selasa (2/6), juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Rusia akan meminta penjelasan terkait undangan Trump tersebut. Menurutnya, akan banyak pertanyaan yang muncul jika Rusia diundang dalam pertemuan KTT G7.

"Ini adalah forum yang tidak diikuti Rusia dan oleh karena itu, kami telah mengatakan sejak awal bahwa untuk saat ini ada lebih banyak pertanyaan daripada jawaban dalam tahap ini," kata Peskov.

Sejauh ini, dua negara yakni Inggris dan Kanada sudah menyatakan sikap mereka menolak wacana Trump yang akan mengundang Rusia dalam KTT G7.

Sebab pada 2014 Rusia sudah dikeluarkan dari forum karena konflik Krimea. Krimea merupakan wilayah sengketa Ukraina dan Rusia. Pada 2014, referendum pemisahan diri Krimea dari Ukraina bergabung ke Rusia dihelat. 

Hasil referendum itu membuat Krimea bergabung bersama Rusia. Ukraina geram atas referendum tersebut dan menyebut Rusia secara ilegal menganeksasi wilayah negaranya.

Sebelumnya, pertemuan KTT G7 sedianya akan digelar Maret lalu. Namun karena pandemi virus corona, pertemuan pemimpin negara AS, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Uni Eropa, itu ditunda.

Saat ini, kelompok negara G7 meliputi Amerika Serikat, Italia, Jepang, Kanada, Prancis, Jerman, Inggris, serta Uni Eropa. Sementara Australia, Rusia, Korea Selatan, dan India tidak masuk dalam G7. (**H);


Sumber: kumparan.com