Cegah Corona, 15 Ribu Pengungsi Rohingya Dikarantina di Kamp Bangladesh


SeRiau - Sedikitnya 15 ribu pengungsi Rohingya tengah menjalani karantina virus Corona (COVID-19) di kamp-kamp pengungsian Bangladesh. Karantina dilakukan saat total kasus positif virus Corona di kalangan pengungsi Rohingya bertambah menjadi 29 kasus.

Seperti dilansir AFP, Selasa (26/5/2020), kasus pertama di kamp-kamp pengungsian Rohingya yang ada di kawasan Cox's Bazar, Bangladesh terdeteksi pada pertengahan Mei lalu. Kasus virus Corona muncul di kamp ini setelah otoritas Bangladesh membatasi pergerakan di area tersebut sejak April.

"Tidak ada kasus yang kritis. Kebanyakan tidak menunjukkan gejala apapun. Namun kami masih membawa mereka ke pusat-pusat isolasi dan mengkarantina keluarga mereka," tutur seorang pejabat kesehatan senior di wilayah Cox's Bazar, Toha Bhuiyan, kepada AFP.

Disebutkan Bhuiyan bahwa tiga ruas jalan sempit menuju tiga distrik kamp -- yang menjadi lokasi terdeteksinya sebagian besar kasus -- telah diblokir oleh otoritas setempat. Sedikitnya 15 ribu pengungsi Rohingya yang ada di dalam kamp itu dibatasi pergerakannya untuk sementara waktu.

Kekhawatiran meluasnya penyebaran virus Corona di kamp pengungsi Rohingya semakin meningkat saat para relawan kemanusiaan yang aktif di kamp-kamp ini bekerja tanpa memakai pelindung diri yang memadai. Dua area yang diisolasi berada di kompleks kamp Kutupalong, yang dihuni 600 ribu pengungsi Rohingya.

"Kami berupaya meningkatkan skala tes secepat mungkin untuk memastikan kita bisa melacak seluruh orang yang terinfeksi dan kontak mereka," sebut Bhuiyan.

Ditambahkan Bhuiyan bahwa tujuh pusat isolasi dengan kapasitas lebih dari 700 pasien telah disiapkan.

Kepala Otoritas Kesehatan di Cox's Bazar, Mahbubur Rahman, menyatakan harapan bahwa pekan ini total tes Corona setiap harinya akan dilipatgandakan. Diketahui bahwa setiap hari, sedikitnya 188 tes Corona dilakukan di kawasan ini. Upaya pencegahan lainnya, seperti larangan masuk ke kamp-kamp Rohingya, juga telah diberlakukan. Bagi siapa saja yang datang ke kamp dari Dhaka, akan diwajibkan menjalani karantina selama 14 hari.

"Kami sangat khawatir karena kamp Rohingya sangat padat. Kami mencurigai penularan komunitas (virus Corona) telah dimulai," ucap Rahman kepada AFP.

Pada Senin (25/5) waktu setempat, otoritas Bangladesh melaporkan lonjakan sebesar 1.975 kasus baru dalam sehari. Total kasus virus Corona di Bangladesh kini mencapai 35.585 kasus, dengan 501 kematian. (**H)


Sumber: detikNews